Hesperian Health Guides
Membuat air aman untuk diminum
HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 6: Melindungi air masyarakat > Membuat air aman untuk diminum
Metode yang Anda pilih akan tergantung pada berapa banyak air yang dibutuhkan, jenis kontaminasi yang ditemukan, bagaimana cara menyimpana, dan sumberdaya apa yang Anda miliki. Apa pun caranya, yang terbaik adalah mendiamkan dulu air itu baru dituang ke wadah lainnya atau menyaringnya dulu sebelum kuman-kuman dibasmi (desinfektan). Cara ini akan membuang endapannya (partikel kotoran). Dengan menyingkirkan endapannya maka proses pembasmian kuman jadi lebih mmudah dan lebih efektif.
Metode yang ditunjukkan di sini tidak membuat air aman dari bahan kimia beracun. Air yang mengandung bahan kimia beracun tidak pernah aman untuk minum, mandi, atau mencuci pakaian karena akan menyebabkan kanker, ruam kulit, keguguran, atau gangguan kesehatan lainnya.
Untuk membuat air bersih dari kuman-kuman, ikuti 2 langkah ini, saring dan membasmi kuman:
Kain
penyaring …atau…
|
Arang penyaring
Pasir
Arang
Pasir Kasar
Air yang sudah disaring
|
Lihat cara lain untuk mendiamkan dan menyaring air.
Didihkan | …atau… | Memberi klorine |
…atau… | Membasmi kuman dengan sinar matahari | …atau… | Memberi air jeruk limau atau lemon |
Mengendapkan Air
Pengendapan air membuat kotoran, bahan-bahan padat, kuman-kuman dan cacing-cacing penyebab beberapa penyakit turun ke dasar wadah. Menyimpan air selama 5 sampai 6 hari akan mengurangi jumlah kuman-kuman di dalam air. Tetapi beberapa kuman seperti parasit giardia, tidak akan mati berapa lama pun air disimpan. Karenanya, setelah air diendapkan gunakan cara lain untuk membuat air aman, seperti disaring, diberi klorine, atau pembasmian kuman dengan sinar matahari.
Metode 3 pot
Metode 3 pot dapat mengendapkan air sehingga kuman-kuman dan bahan padat jatuh ke dasar. Metode ini lebih aman dibanding pengendapan air dalam 1 pot, tetapi tidak membuat air benar-benar bebas dari kuman-kuman. Metode 3 pot harus selalu diikuti dengan pembasmian hama.
Pagi, hari ke-1: Isi pot 1 dengan air. Tutup atasnya dan biarkan mengendap selama 2 hari.
Pagi, hari ke-2: Isi pot 2 dengan air. Tutup dan biarkan selama 2 hari. Kotoran di pot 1 mulai mengendap.
Pagi, hari ke-3: Tuang air bening dari pot 1 ke pot 3 yang masih kosong, hati-hati agar endapan di dasar pot 1 tidak terbawa. Sekarang air di dalam pot 3 siap di bersihkan dari kuman. Air yang kotor dan endapan yang tertinggal di dasar pot 1 dapat dibuang. Cuci pot 1 dan isi lagi dengan air. Tutup pot 1 dan biarkan selama 2 hari. (Ini akan dituang dan siap dibersihkan pada hari ke 5.)
Pagi, hari ke-4: Tuang air bening dari pot 2 ke dalam pot 3 untuk dibersihkan. Cuci pot 2 dan isi lagi dengan air.
Setiap beberapa hari, cuci pot air bening (pot 3) dengan air mendidih. Jika Anda menggunakan slang yang bersih untuk mengalirkan air dari pot yang satu ke pot berikutnya, akan lebih banyak endapan yang tertinggal dibanding bila Anda menuangnya.
Menggunakan tanaman
Di banyak tempat, orang menggunakan tanaman untuk membuat air lebih aman untuk diminum. Biji Moringa digunakan di Afrika Timur. Di Filipina biji Moringa disebut malunggay, di India pohon lobak atau pohon drumstick, dan di Haiti serta Republik Dominica disebut pohon benzolive. Di Indonesia dikenal dengan biji kelor.
|
|
Menyaring air
Ada banyak cara menyaring air agar air bebas dari kuman. Beberapa penyaring. Seperti penyaring keramik di bawah ini, membutuhkan peralatan khusus. Penyaring yang lain tidak membutuhkan peralatan khusus dan dapat dengan mudah menyaring air dalam jumlah sedikit atau banyak sebelum dilakukan pembasmian kuman.
Penyaring dari kain
Di Bangladesh dan India, Sebuah penyaring terbuat dari kain tenun halus digunakan untuk menyingkirkan kuman kolera dari air minum. Mengingat kuman kolera sering menempel pada khewan kecil yang hidup di air maka dengan menyaring khewan ini berarti juga menyaring sebagian besar kuman kolera. Cara ini juga dapat menyaring cacing guinea.
Anda dapat membuat kain penyaring dari saputangan, kain sprei, atau bahan lainnya seperti kain yang digunakan untuk membuat sari (pakaian perempuan di India). Kain yang sudah lama berfungsi lebih baik daripada kain yang masih baru karena pada kain lama lubang-lubang pada tenunannya lebih kecil dan lebih baik untuk menyaring.
- Biarkan air mengendap di dalam wadah sehingga padatan tenggelam di dasar wadah.
- Lipat kain 4 kali dan regangkan atau ikat di mulut wadah lain atau botol air.
- Tuangkan air perlahan dari wadah yang pertama melalui kain ke dalam wadah kedua atau botol air.
Gunakan selalu sisi kain yang sama, jika dibalik maka kuman-kuman dapat masuk ke dalam air. Setelah digunakan, kain dicuci dan jemur sampai kering di bawah sinar matahari untuk membunuh kuman-kuman yang mungkin tertinggal di kain. Pada musim hujan, basmi kuman di kain dengan pemutih pakaian. Wadah yang dipakai untuk menyimpan air harus dicuci paling sedikit setiap 2 atau 3 minggu.
Penyaring dari keramik
Penyaring air kecil dapat dibuat dari tanah lempung yang dibakar dan dilapisi dengan koloid perak (suatu bahan yang dapat membunuh kuman-kuman). Dengan pelatihan dasar, setiap pengrajin tembikar dengan mudah dapat membuat penyaring ini.
Cara membuat penyaring dari arang
Penyaring ini mudah dibuat dan membersihkan sebagian besar kuman dalam air yang tidak terlalu banyak.
Bahan: 2 ember logam atau plastik, palu dan 1 atau 2 paku besar, seember pasir kasar (bukan pasir laut), ¼ ember arang kayu.
- Buat lubang-lubang di dasar salah satu ember kemudian cuci embernya. Ini sekarang menjadi ember penyaring.
- Bersihkan pasir dengan cara membilasnya di dalam air dan buang airnya, berulang kali sampai air buangannya jernih.
- Pecahkan arang menjadi kepingan kecil-kecil. Arang aktif bekerja paling baik, tapi arang kayu biasa juga dapat dipakai. Jangan gunakan arang briket karena beracun!
- Masukkan selapis pasir yang sudah dicuci setebal 5 cm ke dalam amber penyaring dan siram air ke atasnya. Air akan mengalir keluar melalui lubang-lubang. Jika tak ada air yang mengalir keluar, besarkan lubang-lubangnya. Jika pasir yang keluar, artinya lubang-lubangnya terlalu besar. Bila ini yang terjadi, pindahkan pasirnya, letakkan selembar kain tipis di atas lubang-lubang, dan isikan ulang pasir.
- Masukkan selapis pecahan arang setebal kira-kira 8 cm di atas pasir. Lalu isikan lebih banyak lagi pasir ke dalam ember penyaring sampai setinggi 10 cm di bawah bibir ember.
- Letakkan 2 batang kayu di atas ember kedua dan letakkan ember penyaring di atas kedua batang kayu. Tuang air bersih melalui ember penyaring beberapa kali sampai air yang keluar ke dalam ember penampung berwarna bening. Sekarang penyaringnya siap digunakan.
- Untuk menggunakan penyaring ini, diamkan dulu air yang Anda ambil sampai mengendap sebelum menuangnya ke dalam ember penyaring. Air minum dikumpulkan di dalam ember yang dasarnya bersih. Untuk lebih aman lagi, setelah disaring, basmi kuman-kuman di dalam air.
Karena kuman-kuman yang tersaring akan tumbuh pada pecahan arang, maka penting untuk memindahkan kemudian mencuci arang setiap beberapa minggu jika penyaring digunakan setiap hari, atau setiap kali penyaring tidak digunakan selama beberapa hari.
Cara membuat penyaring pasir lambat skala rumah tangga
Ini salah satu penyaring yang paling aman. Paling efektif, dan cara paling murah menyaring air untuk keperluan rumah tangga. Penyaring ini dapat membersihkan air cukup untuk keperluan sebuah keluarga kecil (minimal 50 liter per hari).
- Bersihkan sebuah wadah 200 liter yang rapat dan bersihkan kumannya dengan bubuk pemutih pakaian. Pastikan wadah tidak mengandung bahan-bahan beracun.
- Bor sebuah lubang pada ¼ sampai ⅓ bagian tinggi dari bagian atas wadah untuk tempat katup atau kran. Ukuran lubang harus disesuaikan dengan ukuran kran. (Misalnya, ukuran kran 12 mm, maka diameter lubang harus 12 mm.)
- Pasang kran ke lubangnya dan dudukkan pada tempatnya menggunakan dempul. Jika menggunakan wadah dari batu bata maka katup dapat disemen ke dindingnya.
- Siapkan sebuah selang air. Bor atau tusuk selang untuk membuat beberapa lubang kecil pada 35 cm pertama panjangnya, tutup ujungnya, dan letakkan melingkar di bagian dasar wadah dengan lubang-lubangnya menghadap ke bawah.
- Pasang ujung selang (ujung yang tak ada lubang-lubangnya) ke kran. Ikat sambungan selang dengan kran menggunakan lem pipa atau kawat.
- Masukkan selapis batu kerikil bersih (sudah dicuci) setebal 7 cm pada dasar wadah untuk menutupi selang air yang melingkar. Tutup lapisan batu kerikil dengan kain halus dan penuhi wadah dengan pasir sungai bersih (sudah dicuci) setebal kira-kira sampai 10 cm di bawah kran. Kemudian tutup pasir dengan kain halus yang kedua.
- Buatlah tutup untuk wadah ini, dengan sebuah lubang di tengahnya untuk tempat menuang air. Letakkan sebuah batu atau piring tepat di bawah lubang untuk mencegah pasir terpencar ketika air dituangkan.
- Siram penyaring ini dengan air. Begitu penyaring selesai dibersihkan, maka ia siap digunakan.
diameter 20 mm
Untuk menggunakan dan memelihara penyaring pasir lambat
Setelah beberapa hari digunakan, selapis busa hijau (bakteri dan ganggang) akan tumbuh di bagian atas pasir. Ini akan membantu membersihkan air, jadi jangan dibuang. Agar busa ini berfungsi, pasir harus selalu tertutup air. (Inilah alasannya
mengapa kran dipasang di atas lapisan pasir.) Penuhi penyaring ini setiap hari dan buang sedikit air saja. Jika air di dalam penyaring dikosongkan maka tidak akan berfungsi dengan baik, dan harus dibersihkan dan diisi lagi. Endapkan dulu padatan di dalam air sebelum menuangkan airnya ke dalam penyaring. Hal ini akan mengurangi pencucian penyaring karena air akan lebih bersih ketika dimasukkan ke dalam penyaring. Membiarkan air mengalir seperti air terjun ketika Anda menuangkannya akan menambah udara ke dalam air dan membuat rasa air lebih baik.
Bila aliran air dari kran melambat, bersihkan penyaringnya. Keluarkan semua air dan buang lapisan hijau serta pasir sekitar 1 cm dari atas. Setelah beberapa kali pembersihan, bila sudah lebih dari setengah pasir yang dibuang, ganti semua pasir dan batu kerikilnya dengan pasir dan batu kerikil baru yang sudah dicuci dan mulai lagi dari awal. Hal ini perlu dilakukan 1 atau 2 kali setahun.
Arsenic filter
Untuk menyaring arsenik dari dalam air, tambahkan satu wadah yang penuh berisi paku besi di atas sebuah penyaring pasir lambat. Gunakan 3 sampai 5 kg paku besi ukuran paling kecil. Jangan menggunakan paku galvanisasi (berlapis seng) karena paku harus dapat berkarat agar penyaringan berhasil. Arsenik akan terikat pada karat yang terjadi pada paku besi, dengan demikian terbuang dari air minum.
Membersihkan kuman dari air
Membersihkan kuman dari air akan membunuh kuman dan cacing dan membuat air aman untuk diminum. Cara terbaik adalah mendidihkan, membasmi kuman dengan sinar matahari, atau menggunakan klorine.
Mendidihkan air
Dengan mendidihkan air selama 1 menit membuatnya aman dari kuman-kuman. |
Didihkan air sampai mengeluarkan gelembung yang berguling cepat. Begitu air mulai mendidih, biarkan mendidih terus selama 1 menit penuh sebelum mengangkat teko. Di daerah pegunungan, air memerlukan waktu mendidih selama 3 menit untuk membunuh kuman-kuman karena di pegunungan air mendidih pada temperatur yang lebih rendah.
Cara membasmi kuman dengan sinar matahari
Membasmi kuman dengan sinar matahari adalah cara yang efektif untuk membasmi kuman hanya dengan sinar matahari dan sebuah botol. Menyaring atau mengendapkan air dulu akan membuatnya lebih bening sehingga pembasmian kuman akan lebih cepat. Pembasmian kuman dengan sinar matahari paling baik dilakukan di negara-negara yang letaknya dekat dengan ekuator karena di sana sinar matahari paling kuat. Jika lokasi Anda lebih jauh ke utara atau ke selatan dari ekuator maka diperlukan waktu lebih lama untuk membasmi kuman dengan baik.
- Bersihkan sebuah botol bening dari plastik atau beling, atau sebuah kantong plastik, Botol yang paling baik adalah yang terbuat dari plastik PET.
- Isi botol setengah penuh, lalu kocok selama 20 detik untuk menambah gelembung udara pada air. Kemudian isi botol atau kantong penuh. Gelembung udara akan membantu membasmi kuman pada air lebih cepat
- Letakkan botol di tempat terbuka dan tidak diganggu oleh manusia atau khewan, misalnya di atas atap rumah. Biarkan botol di bawah sinar matahari penuh selama 6 jam atau selama 2 hari bila cuaca berawan.
- Minum langsung dari botol, dengan demikian akan mencegah kontaminasi dari tangan atau peralatan lain.
Pembasmian kuman dengan sinar matahari dapat dilakukan lebih cepat dan lebih sempurna dengan meletakkan botol di dalam sebuah alat masak bertenaga panas matahari.
Air jeruk limau atau jeruk lemon
Tambahkan air jeruk limau atau lemon ke dalam 1 liter air minum dan biarkan selama 30 menit. Cara ini akan membunuh sebagian besar kuman kolera dan beberapa kuman lainnya. Meski cara ini tidak membuat air benar-benar aman namun di daerah di mana kolera menjadi ancaman, cara ini lebih baik daripada tanpa perlakuan sama sekali. Menambahkan air jeruk limau atau lemon ke dalam air sebelum melakukan pembasmian kuman dengan sinar matahari atau dengan metode 3 pot akan membuat air lebih aman.
Klorine
Klorine murah dan mudah digunakan untuk membunuh sebagian besar kuman di dalam air minum. Tapi bila klorine yang digunakan terlalu sedikit, maka tidak akan dapat membunuh kuman. Jika terlalu banyak klorine, rasa air jadi tidak enak. Klorine paling baik digunakan dalam sistem pengadaan air masyarakat, karena jika untuk satu rumah tangga akan sulit dilakukan dengan baik setiap saat. Penggunaan klorine untuk skala rumah tangga, ikuti instruksi pada halaman berikutnya.
Klorine dalam jumlah besar dapat merusak kesehatan manusia maupun lingkungan, tetapi secara umum.cukup aman bila digunakan untuk membasmi kuman dalam air di rumah dan di masyarakat. Lebih baik membasmi kuman dalam air dengan klorine daripada menghadapi resiko gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kuman-kuman.
Berapa banyak klorine yang digunakan?
Jumlah klorine yang diperlukan untuk membasmi kuman di dalam air tergantung pada seberapa parah air itu terkontaminasi (berapa banyak dan jenis kuman yang terkandung di dalamnya). Makin banyak kandungan kuman di dalam air, makin banyak pula klorine yang dibutuhkan untuk menyingkirkannya. Penting untuk menambahkan klorine dalam jumlah cukup agar sebagian klorine tetap tinggal di dalam air setelah kuman-kuman mati. Klorine yang tertinggal ini disebut klorine bebas, dan ini akan membunuh kuman-kuman baru yang masuk ke dalam air. Air yang mengandung klorine bebas akan berbau dan agak terasa seperti klorine. Ini menunjukkan bahwa air itu aman diminum. Jika kandungan klorine terlalu banyak, bau dan rasanya akan kuat dan tidak enak.
Pemutih rumah tangga bisa mengandung jumlah klorine yang berbeda. Yang paling umum adalah 3,5% dan 5%. Cara paling mudah untuk mengukur jumlah pemutih yang diperlukan adalah mula-mula buatlah ‘larutan induk’ (sekitar 1% klorine) dan kemudian tambahkan larutan ini ke dalam air yang akan Anda bersihkan. Cara membuat larutan induk:
- Masukkan 1 cangkir ( kira-kira 237 ml) pemutih ke dalam sebuah botol bersih ukuran 1 liter.
- Penuhi botol dengan air bersih.
- Kocok botol selama 30 detik.
- Diamkan selama 30 menit. Larutan induk Anda siap digunakan
Jika di dalam air ada banyak bahan padat, klorine tidak dapat berfungsi dengan baik, jadi saring dulu airnya atau diamkan dulu agar mengendap. Baru kemudian tuang ke dalam wadah yang bersih dan tambahkan klorine.
Air | 'Larutan Induk' Pemutih | ||
Untuk 1 liter atau 1 quart | 3 tetes | ||
Untuk 1 galon atau 4 liters | 12 tetes | ||
Untuk 5 galon atau 20 liters | 1 sendok teh | ||
Untuk tong ukuran 200 liter | 10 sendok teh |