Hesperian Health Guides
Masalah-masalah sosial
HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 21: Pertambangan dan kesehatan > Masalah-masalah sosial
Pertambangan berdampak langsung pada kesehatan, yakni ketika orang-orang bekerja dengan kondisi yang berbahaya dan terpapar oleh bahan-bahan kimia beracun. Di samping itu pertambangan juga berdampak pada kondisi kesehatan melalui masalah-masalah sosial yang dibawanya. Kota-kota dan perkampungan tambang terbentuk cepat, dengan sedikit atau tanpa perencanaan. Hal ini biasanya menimbulkan banyak masalah. Orang laki-laki berdatangan mencari pekerjaan di tambang, kaum perempuan yang membutuhkan penghasilan menjadi pekerja seks, dan kombinasi ini dapat menjadi sumber yang dapat dengan cepat menyebarkan infeksi HIV/AIDS dan penyakit kelamin menular lainnya. Kondisi mendadak kaya dan mendadak miskin yang dibawa oleh sektor pertambangan ini sering diikuti oleh meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, perlakukan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pemilik tambang terhadap pekerja tambang dan perkelahian untuk memperebutkan hak atas sumberdaya. Banyak warga yang terpaksa meninggalkan komunitas mereka karena alasan kekerasan atau karena merasa tidak mungkin lagi bisa hidup seperti saat sebelum tambang dibuka.
Di daerah yang hanya memiliki sedikit sumber penghasilan lain, pertambangan seringkali dapat memberikan jutaan orang mata pencaharian. Tetapi kekayaan bumi di dalam tanah tidak selalu berarti memberi kekayaan untuk para penambang. Sifat industri pertambangan adalah mengeksploitasi setiap sumberdaya di dalam bumi dan setiap buruh tambang yang ada, dengan mengorbankan kesehatan, hak azasi manusia, dan lingkungan dari komunitas tambang.
Bergabung dengan organisasi pekerja atau membentuk organisasi pekerja terbukti merupakan strategi paling efektif bagi penambang untuk mendapat penghasilan yang lumayan, dan mempertahankan hak-hak azasi manusia serta hak-hak lingkungan mereka. Serikat-serikat buruh sudah berhasil memaksa perusahaan-perusahaan dan pemerintah-pemerintah untuk membuat dan mematuhi peraturan-peraturan yang melindungi keselamatan dan kesejahteraan buruh. Tetapi serikat buruh sering lebih mementingkan kebutuhan jangka pendek penambang seperti kesempatan kerja dan penghasilan daripada menghindari masalah-masalah jangka panjang seperti kesehatan yang disebabkan oleh pertambangan dan penggunaan mineral (sebagai contoh, pencemaran akibat pembakaran batu bara untuk sumber energi).
Jika sebuah usaha pertambangan dijalankan dengan cara yang terlalu berbahaya, tidak menghiraukan kesehatan atau pencemaran, maka usaha ini harus dihentikan. Tetapi para penambang tidak harus ditinggalkan begitu saja untuk menghadapi kemiskinan dan pengangguran. Rencana-rencana untuk kesejahteraan dan penghidupan mereka harus disertakan dalam susunan rencana dan biaya penutupan tambang.
Melindungi Anak-anak
Anak-anak sering bekerja di tambang untuk membantu keluarga-keluarga mereka. Jam kerja yang panjang, tugas yang berat dan kondisi yang berbahaya menciptakan masalah-masalah yang serius untuk tubuh yang sedang berkembang dan tulangtulang rawan serta tidak menyisakan waktu untuk mereka pergi ke sekolah. Dalam hukum internasional, buruh anak-anak adalah ilegal.
Sekolah dan gizi untuk penambang anak-anak
Ketika orang laki-laki dan perempuan pergi bekerja ke tambang batu di India, anak-anak mereka sering turut bekerja. Ini adalah kebiasaan yang selalu mereka lakukan. Tanpa pendidikan dan berorganisasi untuk perubahan, hal ini akan berlanjut.
Di Pune, India, penambang anak-anak yang bekerja di tambang batu sering kurang makan dan kotor penuh debu dari kaki sampai ke kepala. Beberapa pekerja sosial mendirikan kelompok sukarelawan untuk membantu mereka yang diberi nama Santulan. Anak-anak memiliki hak-hak dasar untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan dan menikmati masa kanak-kanak yang baik. Untuk mempromosikan hak-hak tersebut mereka mendirikan sekolah di dekat tambangtambang batu.
Pertama, Santulan melatih guru-guru baru. Beberapa wanita pekerja tambang diajarkan lagu-lagu dan metode mengajar lainnya dan diberikan pensil-pensil, kertas, papan tulis dan buku-buku. Beberapa pemilik tambang menawarkan Santulan ruangan-ruangan untuk kelas belajar. Di tambang lainnya, para penambang sendiri menyediakan ruang untuk kelas-kelas.
Ketika mereka mulai masuk sekolah, guru-guru sadar bahwa mereka tidak dapat belajar jika mereka tidak makan pada siang hari. Santulan kemudian menyediakan nasi, kacang lentil dan telur rebus. Hal ini memberikan orang tua mereka satu alasan bagus lagi untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah. Tidak hanya pelajaran tetapi anak-anak juga dapat menikmati makan yang cukup di sekolah.
Beberapa tahun sesudah sekolah tambang dibuka, lebih dari 3.000 anakanak berpartisipasi di kelas-kelas. Banyak anak-anak adalah orang pertama di keluarga mereka yang dapat membaca dan menulis. Anak-anak menyanyi lagulagu, belajar tentang sejarah, dan yang paling penting mereka mengerti bahwa mereka memiliki hak untuk mendapat pendidikan dan masa kanak-kanak.