Hesperian Health Guides
Logam-logam berat
HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 21: Pertambangan dan kesehatan > Logam-logam berat
Logam-logam berat seperti arsenik, merkuri, kadmium, dan timbal dapat membahayakan kesehatan manusia walaupun dalam jumlah kecil. Mengingat banyak logam-logam berat yang ditemukan bersamaan di lokasi-lokasi tambang, maka sulit untuk mengetahui logam mana yang menimbulkan masalah kesehatan.
Jika Anda tahu logam apa yang kemungkinan besar akan ditemukan di daerah Anda dan apa pengaruhnya terhadap kesehatan, maka hal ini akan membantu jika Anda keracunan logam berat. Beberapa penambang meminta dilakukan pengujian pada operator tambang untuk mengetahui apakah mereka terpapar logam berat, dan minta diadakan pelatihan mengenai cara mengurangi bahaya.
Merkuri ditambang tersendiri dan juga digunakan untuk memisahkan emas dari bijih emas.
Timbal seringkali ditemukan bersama dengan tembaga, perak dan seng.
Tembaga ditemukan bersama perak dan seng.
Arsenik sering ditemukan bersama dengan emas, tembaga, dan seng.
Kadmium ditemukan bersama perak dan seng.
Daftar isi
Keracunan merkuri
Ketika penambang skala kecil mengolah bijih perak atau bijih emas, mereka sering mencampur bijih dengan merkuri untuk membentuk bahan lunak yang disebut amalgam.
Saat dibakar untuk diambil emasnya, merkuri berubah bentuk menjadi gas yang dapat dihirup oleh siapa pun yang ada di dekatnya. Untuk mendapat emas murni, kadang-kadang penambang membakar di lokasi pertambangan tapi mereka lebih sering membawa amalgam ke toko-toko di kota sebelum dibakar di dalam toko dan selanjutnya diperjual-belikan.
Merkuri dapat pula berubah menjadi gas bila ia tumpah atau dibiarkan dalam wadah yang terbuka. Menghirup asap merkuri sangat berbahaya. Merkuri juga berbahaya jika terserap melalui kulit atau tertelan ketika orang makan setelah memegang merkuri.
Beberapa tanda-tanda keracunan merkuri mirip dengan tanda-tanda penyakit malaria sehingga orang sering terkecoh. Jadi jika Anda tinggal di lingkungan pertambangan emas dan obat-obat malaria nampak tidak mengurangi penderitaan, bicarakan pada petugas kesehatan tentang kemungkinan Anda keracunan merkuri. Pembakaran amalgam di toko-toko emas dapat meracuni udara di lingkungan sekitarnya karena uap merkuri menyebar di udara sebelum mengendap dan melekat di seluruh permukaan termasuk pada badan dan baju orang, dinding toko, rumah, sekolah, air dan tanah. Endapan merkuri dapat bertahan di lingkungan bertahun-tahun lamanya dan menjadi sumber pencemaran berkala. Danau-danau dan sungaisungai di California, Amerika Serikat, masih mengandung racun merkuri akibat penambangan emas lebih dari 100 tahun yang lalu. (Lihat “Merkuri di dalam ikan.”)
Mencegah keracunan merkuri
Penambang perak dan emas skala kecil dapat mencegah keracunan merkuri dengan cara menggunakan retort merkuri, yang dapat menangkap gas merkuri sebelum gas itu terkena udara. Cara ini dapat mencegah penambang dan orang lain menghirup gas beracun, dan memungkinkan penambang menghemat uang dengan cara menggunakan kembali merkuri daripada dibiarkan menguap ke udara.
Memisahkan emas dari merkuri harus selalu dilakukan di ruang terbuka atau ruangan berventilasi baik untuk mengurangi banyaknya asap merkuri yang lengket pada tubuh atau diserap dalam tubuh orang yang berada di sekitarnya. Kenakan sarung tangan tebal ketika bekerja dengan merkuri.
Beberapa penambang secara sederhana meletakkan daun pisang di atas amalgam yang sedang dipanaskan di panci untuk menangkap merkuri. Ketika dipanaskan, merkuri berubah menjadi bentuk gas, dan merkuri yang menempel pada daun pisang berubah lagi menjadi cair. Menutup panci pemanasan dengan daun pisang jauh lebih baik daripada membiarkannya tidak ditutup. Tetapi dengan cara ini merkuri tetap dapat meracuni pekerja dan lingkungan, dan merkuri tidak tertangkap kembali. Jalan keluar yang lebih baik adalah dengan menggunakan retort yang tertutup.
Ada beberapa jenis retort merkuri dan semuanya membutuhkan sumber panas kuat dan langsung. Sebuah obor las atau api yang dilengkapi peniup udara akan membantu menangkap semua emasnya secepat mungkin.
Cara membuat retort model mangkok
Cara membuat retort dengan pipa galvanis
Retort ini dibuat dengan pipa-pipa standar dan sambungan pipa ledeng. Saat menggunakannya, kenakan sarung tangan, kaca mata, dan masker.
- Bentuk amalgam emas menjadi bola-bola kecil. Kenakan selalu sarung tangan (atau kantong plastik) ketika mengerjakan ini. Letakkan bola-bola kecil itu didalam tutup pipa.
- Pasang tutup pipa pada retort dengan rapat agar tidak ada merkuri yang terlepas.
- Letakkan badan retort di atas selapis batu bara panas dengan lekukan pipa dimasukkan ke dalam sebuah gelas atau mangkuk berisi air dingin. Retort ini dapat bekerja dengan baik bila pemanasannya merata.
- Merkuri akan mengalir melalui pipa dan masuk ke dalam air. Air ini akan mencegah asap merkuri terlepas ke udara dan akan mendinginkan merkuri sehingga merkuri berubah menjadi cair lagi.
- Bila tidak ada lagi merkuri yang masuk ke dalam air, berarti emas sudah diekstraksi dan semua merkuri sudah ditangkap kembali. Ketuk-ketuk pipa untuk memastikan semua merkuri sudah jatuh ke dalam air.
-
Dinginkan retort, kemudian buka. Emas murni tertinggal di dalam tutup pipa.
Ada satu masalah pada retort ini, yakni merkuri akan melekat di bagian dalam pipa pada beberapa kali pemakaian pertama. Bersabarlah, dan jangan sentuh merkuri itu. Setelah beberapa lama, semua merkuri akan keluar.
Masalah lainnya adalah emas dapat melekat di dasar retort. Untuk menghindari hal ini, buka bagian dasarnya itu sebelum retort digunakan dan pegang dalam posisi terbalik di atas nyala api lilin sampai dasar retort itu menghitam. Lemak dari lilin akan mencegah emas melekat.
Semua pihak mendapat keuntungan
Kereng Pangi di Kalimantan Tengah, merupakan kota garis depan yang memiliki lebih dari 30 toko jual-beli emas dan puluhan toko yang menyuplai kebutuhan para penambang emas skala kecil yang beroperasi di kawasan Galangan, lebih kurang 10 km ke sebelah Selatan kota Areal tambang seluas 200 km2 ini dulunya berupa hutan tropis, tapi saat ini berubah seperti gurun pasir putih, tanpa pohon dan panas menyengat Sekitar 5 000 orang pekerja menghuni dan bekerja di beberapa komunitas tambang dan menghasilkan lebih dari 2000 kg emas per tahun Nilai perdagangan emas dari seluruh toko emas yang ada di kota ini ditaksir mencapai $37 juta dollar setiap tahun.
Penambang menggunakan monitor hidrolik, pompa air dan kasbok berkarpet untuk menggali endapan aluvial dan memisahkan butiran emas halus Merkuri digunakan untuk “mengikat” emas menjadi bola amalgam Biasanya bola amalgam ini kemudian dibawa ke toko-toko pembeli emas di Kereng Pangi untuk di jual Sebelum transaksi terjadi, pemilik toko emas membakar bola amalgam dengan obor las untuk mendapatkan emas murni Proses ini mengubah merkuri dari bentuk padat menjadi uap dan tanpa disadari uap ini menyebar di pusat kota Mereka tidak tahu bahwa uap merkuri dapat di “tangkap” untuk digunakan kembali Setiap tahun, 1500 kg merkuri digunakan untuk menambang emas di daerah ini Sebanyak itu pula yang terlepas ke atmosfir dan mengontaminasi segala sesuatu yang berada dalam radius 2 km.
Para penambang dan penduduk kota tidak menyadari bahwa mereka terpapar merkuri yang dapat merusak kesehatan orang dewasa dan anak-anak Karena merkuri tidak berbau, tidak berwarna dan tidak dapat dirasakan, banyak orang yang tidak tahu bahwa dirinya sudah keracunan Evaluasi kesehatan yang dilakukan oleh tim gabungan dari PUSKESMAS dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) di tahun 2003/2004 menemukan 59% penambang dan pemilik usaha jual-beli emas yang sudah keracunan merkuri Gejala-gejala yang terdeteksi berupa tangan sering gemetar, gangguan ingatan, berat badan turun, rasa logam di mulut, kehilangan keseimbangan dan kejang-kejang Analisa sampel air seni, darah dan rambut dari ratusan partisipan juga menyimpulkan bahwa Kereng Pangi merupakan satu “titik panas” untuk emisi merkuri tinggi.
Pada tahun 2006 – 2007 Yayasan Tambuhak Sinta bekerja sama dengan PEMDA Kabupaten Katingan melaksanakan kampanye penyadaran kesehatan dan serangkaian percobaan teknologi dan intervensi di kota dan di sekitar daerah penambangan Tujuan utamanya adalah mengurangi pelepasan dan emisi merkuri ke air dan udara Di samping pendidikan kesadaran tentang bahaya pemaparan merkuri bagi seluruh lapisan masyarakat, mereka berkonsultasi dengan para penambang dan pemilik toko-toko emas untuk menemukan suatu solusi teknis yang tepat guna dan dapat diterima Kepercayaan timbul walaupun tidak mudah karena perdagangan emas sering diliputi rahasia yang menyangkut penghasilan perorangan.
Berbagai tipe retort seperti mangkok dapur, retort pipa, retort Fauzi dari baja diperkenalkan untuk menangkap merkuri pada tahap pembakaran Setelah beberapa bulan dicoba ternyata retort bukan solusi yang tepat untuk toko emas Retort kurang disukai karena mereka ingin mengawasi proses secara langsung dan dapat memanggang bola amalgam ketika membakarnya Di samping itu sulit menempatkan retort di dalam cerobong asap kayu yang sudah mereka gunakan sebelumnya.
Tim kampanye menampung seluruh masukan dan bersama dengan pemilik toko mendesain suatu sistim penyaringan (filterisasi) menggunakan teknik jebakan air dan memodifikasi cerobong asap mereka untuk “menangkap” merkuri dan dengan demikian mengurangi emisi ke udara Ternyata inilah solusi teknis yang paling tepat bagi toko emas karena setelah diuji berulang kali dapat menangkap 75-85% merkuri yang menguap Selain itu, sistem ini bisa dipasang sendiri dengan biaya yang relatif rendah.
Pemilik toko-toko emas sangat gembira dengan solusi ini karena mereka dapat mendaur ulang dan menjual merkuri yang sebelumnya “lenyap” di udara Keuntungan bagi pengusaha emas juga merupakan keuntungan bagi kesehatan lingkungan dan penduduk kota Kereng Pangi Walaupun tidak terlihat dengan kasat mata, kini mereka dapat menghirup udara bersih, tanpa kontaminasi dan tidak kuatir terpapar racun merkuri.