Hesperian Health Guides
Masalah yang muncul karena membakar sampah
HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 19: Limbah perawatan kesehatan > Masalah yang muncul karena membakar sampah
Untuk menghancurkan limbah perawatan kesehatan dan kuman-kuman yang dibawanya, banyak sekali klinik dan rumah sakit membakar limbah tersebut didalam sebuah insinerator (pembakaran dengan panas yang sangat tinggi di ruang tertutup). Membakar limbah perawatan kesehatan kelihatannya merupakan solusi yang mudah karena aneka ragam limbah dapat dikumpulkan dan langsung dimasukkan ke dalam insinerator. Tetapi, cara ini sesungguhnya lebih banyak mendatangkan masalah kesehatan dari pada menyelesaikannya
Membakar limbah, baik secara terbuka atau di dalam insinerator, akan melepaskan bahan-bahan kimia beracun ke udara sebagai asap, dan ke dalam tanah dan air tanah sebagai abu. Limbah yang mengandung merkuri, timbal, dan logam berat lain, akan melepaskan racun-racun ini ke udara ketika dibakar.
Untuk setiap pembakaran 3 kantong sampah … | Dihasilkan 1 kantong abu, dan bahan kimia beracun lain lepas ke udara, tanah, dan air. |
Plastik yang digunakan untuk kantong-kantong darah, selang infus (intravenous), tabung suntik (syringe) menghasilkan bahan-bahan kimia sangat beracun yang disebut dioksin dan furan, ketika dibakar. Bahan-bahan kimia ini tidak berwarna, tidak berbau, dan dapat menyebabkan kanker, membuat laki-laki dan perempuan mandul, dan menyebabkan masalah-masalah kesehatan serius lainnya (lihat Bab 16 dan Bab 20).
Terkadang, insinerator tidak cukup panas atau cukup lama untuk secara sempurna melakukan pembakaran. Sebagian insinerator dibuat untuk membakar limbah-limbah tertentu saja, misalnya limbah imunisasi, tetapi pada kenyataannya ia dipakai untuk membakar limbah obat-obatan, pestisida, dan bahan beracun lain.
Biasanya, langkah awal untuk menangani limbah perawatan kesehatan secara aman adalah memisahkan limbah yang bisa didaur ulang atau digunakan kembali, kemudian mendisinfeksi limbah yang membawa kuman-kuman berbahaya. Dengan menggunakan alternatif insinerator yang lebih aman, tekad para pekerja kesehatan untuk “tidak mendatangkan penyakit” dapat diterapkan pada tugas menyingkirkan sampah yang memang sulit.