Hesperian Health Guides
Mengubur limbah perawatan kesehatan
HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 19: Limbah perawatan kesehatan > Mengubur limbah perawatan kesehatan
Lubang penimbunan berguna untuk membuang benda tajam, bagian tubuh, dan obat-obatan yang kadaluwarsa. Usahakan tidak mengisi lubang ini dengan material-material yang bisa diuraikan (seperti sisa makanan), digunakan lagi (beberapa material terbuat dari gelas dan plastik), atau menaruhnya di tempat pembuangan akhir (TPA) setelah disinfeksi (plastik, pakaian, dan perban).
Jika ada tempat penampungan sampah dan TPA di sekitarnya, limbah yang sudah terinfeksi dapat dikumpulkan dan dikubur secara aman di tempat-tempat tersebut. Jika tidak ada, pertimbangkan untuk membuat sumur limbah kecil di pusat pelayanan kesehatan untuk memastikan limbah dikubur dengan aman. Karena benda-benda tajam merupakan limbah yang paling berbahaya, yang terbaik adalah selalu mengubur jarum dan benda-benda tajam lain dalam sebuah lubang yang aman di pusat-pusat kesehatan.
Mengubur limbah merupakan cara yang paling aman jika setiap orang yang menangani limbah memahami dan mengikuti prosesnya.
Daftar isi
Lubang (sumur) limbah yang aman
Agar sebuah lubang limbah aman, ia harus ditempatkan lebih rendah dari sumursumur disekitarnya, di kawasan dimana air tanah tidak terlalu dekat dengan permukaan, dan paling sedikit berjarak 50 meter dari sungai, kali, mata air, dan sumber air lainnya. Sisi-sisi dan dasar lubang harus diperkuat dengan tanah liat untuk mencegah cairan mengalir ke tanah sekitarnya dan airtanah. Lubangnya harus dibatasi dengan jelas dan memiliki pagar di sekitarnya untuk mencegah orangorang dan khewan masuk.
Bagaimana membuat lubang untuk limbah dengan tutup beton
Sumur limbah semacam ini paling baik digunakan hanya untuk limbah terinfeksi dan bukan untuk sampah biasa.
- Gali sebuah lubang berdiameter 1-2 meter dengan kedalaman 2-5 meter. Dasar sumur sekurangnya harus setinggi 1½ meter di atas muka airtanah tertinggi.
- Perkuat dasar sumur dengan selapis tanah liat dengan tebal paling sedikit 30 cm.
- Tinggikan tepi permukaan lubang dengan tanah liat untuk mencegah air permukaan masuk.
- Buat pagar di sekeliling lokasi sumur limbah agar anak-anak aman dan binatang tidak bisa masuk.
Setiap kali limbah dimasukkan ke dalamnya, uruklah dengan tanah setebal 10 cm, atau campuran tanah dan kapur. Kapur membantu mendisinfeksi limbah, dan juga menjauhkan binatang.
Ketika limbahnya mencapai ketinggian ½ meter dari permukaan, uruklah ini dengan ½ meter tanah dan tutuplah dengan tutup dari beton dengan ketebalan 10-30 cm.
Masukkan benda-benda tajam yang sudah terinfeksi dan wadah benda tajam ke dalam sebuah kontainer yang keras seperti drum dari logam. Ketika wadahnya hampir penuh (¾ penuh), tambahkan campuran yang terdiri dari 1 bagian semen, 1 bagian kapur, 4 bagian pasir, dan ⅓ atau ½ bagian air. Kapur berperan sebagai disinfektan dan membantu semen mengalir ke tempat yang kosong untuk mengelilingi limbah dengan sempurna. Tutuplah drum tersebut dan kubur di tempat pembuangan akhir (TPA).
Membuang limbah cair
Banyak pusat kesehatan membuang pemutih, air yang tercemar, atau cairan lain langsung ke saluran pembuangan atau drainase. Tindakan ini hanya aman kalau saluran tersebut tidak mengalir ke sebuah mata air atau sumber air lain. Encerkan cairan limbah dengan air yang banyak sebelum membuangnya. Untuk melindungi sumber-sumber air, lebih baik membuang pemutih bekas dan cairan lain ke sumur resapan yang aman. Bahan-bahan kimia seperti glutaraldehid dan formaldehid harus diolah lebih dulu sebelum dibuang.
Membuat sumur resapan yang aman
Di tempat-tempat yang tidak banjir dan jauh dari jalan-jalan air dan sumur, gali sebuah lubang dengan kedalaman ½ hingga 1 meter. Pada dasar sumur ini, tambahkan pasir dengan ketebalan 10 cm. Kemudian taruh kerikil dengan ketebalan beberapa sentimeter di atasnya dan sebuah lapisan batu berukuran lebih besar di atasnya lagi. Letakkan sebuah penutup di muka sumur resapan/lubang untuk mencegah air hujan masuk ke dalam.