Hesperian Health Guides

Disinfeksi dengan bahan kimia

Pada bab ini:

A health worker covers her mouth as fumes come from a nearby cannister.
Uap bahan kimia bisa membahayakan!

Semua bahan kimia yang digunakan untuk mendisinfeksi dapat berbahaya dan harus digunakan secara hati-hati. Beberapa bahan kimia yang biasa digunakan untuk mendisinfeksi mencakup hidrogen peroksida (6%), klorin, etanol (70%), dan isopropil alkohol (70-90%).

Banyak produk pembersih dan disinfektan mengandung glutaraldehid atau formaldehid. Paparan glutaraldehid dan formaldehid secara teratur dapat menyebabkan kanker dan kematian. Bahan-bahan kimia ini seharusnya tidak digunakan. (Lihat “Disinfeksi menggunakan bahan kimia yang lebih aman” and Pembuangan limbah kimiawi yang aman.)

Banyak pusat kesehatan yang menggunakan panduan ini untuk keselamatan ketika menggunakan bahan-bahan kimia:

  • Gunakan disinfektan kimiawi di luar ruangan, atau di dalam ruangan berventilasi baik yang memiliki kipas penyedot udara.
  • Gunakan disinfektan kimiawi seperlunya.
  • Pakailah sarung tangan, kacamata pelindung, masker, dan pakaian pelindung untuk melindungi kulit, mata, dan pernafasan Anda ketika menggunakan bahan-bahan kimia atau membuangnya.
  • Simpanlah disinfektan kimiawi dalam wadah-wadah yang sempurna. Berikan label pada wadahnya. Jangan menggunakan kembali wadahwadah untuk keperluan lain.
  • Jangan simpan atau campurkan bahan-bahan kimia ke dalam ember, wadah, atau botol yang mungkin dipakai minum.
  • Usahakan wadah-wadah tetap tertutup dan disimpan secara tegak berdiri. Periksalah apakah wadah-wadahnya pecah, bocor, atau ada bagian yang retak.

Limbah yang tidak membutuhkan disinfeksi kimiawi

Sering ada anggapan bahwa bagian-bagian tubuh harus didisinfeksi dengan bahan kimia. Tetapi, bagian-bagian tubuh termasuk plasenta (gumpalan yang keluar setelah persalinan) dan tali pusar adalah yang paling mudah dibuang dengan memasukkan ke dalam toilet atau mengubur dalam-dalam di tanah. Di beberapa komunitas, menguburkan plasenta dan tali pusar merupakan ritual penting. Jika dilakukan dengan aman, penguburan juga merupakan cara yang baik untuk melindungi komunitas dari kuman yang ada pada sisa persalinan atau bagian-bagian tubuh lainnya. (Lihat Membuang limbah infeksi).

Disinfeksi menggunakan bahan kimia yang lebih aman

Zh EHB Ch19 Page 430-1-b.png
Termasuk kita!
Barang-barang ini hebat! Bisa membunuh semuanya.
Ketika memilih sebuah produk, pertanyakan: apakah produk ini berbahaya? apakah sulit dibuang dengan aman?

Beberapa pusat kesehatan menggunakan produkproduk pembersih yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, seperti glutaraldehid, untuk mendisinfeksi dan membersihkan. Tetapi, lantai dan permukaan di pusat-pusat kesehatan dapat dijaga tetap bersih dan bebas kuman dengan menggunakan produk pembersih yang tidak terlalu membahayakan dan lebih murah. Air panas dan sabun cukup efektif untuk membersihkan permukaan secara rutin, misalnya lantai, dinding, dan mebel.

Di tempat-tempat dimana orang yang berpenyakit menular ditempatkan atau dirawat, penting menggunakan disinfektan yang lebih kuat untuk mencegah penyebaran penyakit. Larutan hidrogen peroksida yang mengandung minyak jeruk dan minyak alamiah lain cukup efektif untuk mendisinfeksi lantai dan permukaan lain. Bahan-bahan ini tidak menimbulkan masalah kesehatan dan tidak perlu diolah sebelum boleh dibuang. Larutan disinfektan yang aman dapat juga dibuat dari cuka dan hidrogen peroksida.

Bagaimana membuat larutan disinfektan yang aman

EHB Ch19 Page 430-2.png

Campurkan cuka putih dan hidrogen peroksida dalam jumlah yang sama (umumnya larutan peroksida 3%, tetapi yang 6% lebih baik.) Buatlah campuran hanya untuk kebutuhan satu hari. Simpan di wadah tertutup.

Tuang sedikit campuran ini pada kain lap dan gosok permukaan yang hendak didisinfeksi dengan kuat.

Campuran ini paling baik digunakan untuk permukaan meja, tepi ranjang, dan permukaan-permukaan lain.

Mendisinfeksi dengan larutan pemutih pakaian

Banyak pusat kesehatan yang menggunakan pemutih untuk mendisinfeksi permukaan seperti dinding, lantai, dan meja. Kalau menggunakan pemutih, disinfeksi harus dilakukan dengan hati-hati karena larutan dapat membahayakan kulit dan mata Anda jika terciprat, dan asapnya pun berbahaya kalau dihirup. Dengan menambahkan cuka putih pada pemutih, maka larutan akan menjadi disinfektan yang lebih efektif.

Bagaimana membuat larutan disinfeksi dari 5% pemutih

Jika Anda menginginkan pemutih dengan: Gunakan:
EHB Ch19 Page 431-1-b.png
pemutih
pemutih
air
pemutih
air
air
Id EHB Ch19 Page 431-1-a.png
5% klorin tersedia Pemutih saja
10% klorin tersedia Tambahkan 1 bagian pemutih ke dalam 1 bagian air
15% klorin tersedia tambahkan 1 bagian pemutih ke dalam 2 bagian air


EHB Ch19 Page 431-1-c.png

Jika Anda menambahkan 1 gelas cuka putih ke dalam satu galon larutan pemutih 5%, maka ini akan mampu mendisinfeksi lebih baik. Buatlah campuran untuk keperluan sehari saja. Jangan gunakan lagi esoknya, sebab ia tidak akan cukup kuat untuk membunuh kuman. Untuk membuang pemutih yang sudah dipakai, lihat “Membuang limbah cair.”

Gunakan ember pemutih

Gunakan sebuah ember pemutih di mana pun ada limbah infeksi seberti perban, lap keringat, sarung tangan, dan kantong darah. Siapkan ember pemutih setiap hari, atau sebelum jadwal kerja jika Anda banyak menghasilkan limbah. Anda mungkin menginginkan satu ember pemutih untuk limbah yang akan dibuang dan ember lainnya untuk alat-alat dan perlengkapan disinfeksi yang akan dipergunakan lagi. Potong atau pecah-pecah sarung tangan, suntikan, botol-botol IV, tabung, dan benda-benda lain yang tidak akan dipakai lagi menjadi bagian-bagian yang kecil sebelum memasukkannya ke dalam ember pemutih.

Embernya harus selalu berisi larutan pemutih yang cukup untuk menangani semua material. Benda-benda tersebut harus tetap disimpan di dalam ember paling tidak selama 10 menit. Sediakan tutup yang ketat agar isinya tidak tumpah, dan untuk menjaga larutan pemutih tetap kuat untuk mendisinfeksi. Jika tidak ditutup, klorinnya akan menguap.

Bagaimana membuat ember pemutih

a man makes a bleach bucket.

Salah satu cara aman untuk mendisinfeksi dengan pemutih adalah dengan menggunakan ember pemutih. Sebuah ember pemutih terdiri dari dua bagian: wadah atau ember yang menampung larutan pemutih, dan sebuah keranjang berukuran lebih kecil dengan lubang-lubang kecil seperti kawat nyamuk atau karung yang menahan limbah. Sebuah ember pemutih juga harus punya penutup yang ketat. Untuk menyiapkan ember pemutih:

Siapkan larutan pemutih 5%. Ember utamanya setidaknya terisi larutan pemutih setengah penuh.

Masukkan keranjang yang lebih kecil ke dalam ember utama sehingga larutan pemutih-nya akan merembes melalui lubang-lubangnya. Pastikan wadah bagian dalamnya tidak mengambang di atas larutan, tetapi larutan pemutih-nya melawati lubang-lubangnya sehingga secara sempurna akan merendam bahan-bahan limbah.


PENTING! Jangan pernah mencampur pemutih dengan bahan kimia lain, khususnya amonia. Pemutih dan amonia yang tercampur akan menghasilkan gas beracun yang menyebabkan kematian jika dihirup, dan menghasilkan panas yang cukup untuk menghasilkan ledakan. Selalu cuci tangan dengan seksama setiap kali habis menyentuh pemutih.

Cuci baju dan peralatan kain

Di masa lalu, banyak rumah sakit yang menggunakan asam karbolik/karbol untuk mensterilisasi lantai. Ini hanya dibutuhkan untuk lantai-lantai dimana korban-korban luka bakar dirawat. Untuk mendisinfeksi seprei dan sarung bantal, cukup masukkan ke dalam ember pemutih selama 10 menit sebelum mencucinya dengan air panas dan sabun. Gunakan sarung tangan ketika mengambil barang cucian dari ember tersebut.


Halaman ini telah diperbarui pada tanggal:17 Nov 2022