Hesperian Health Guides

Bagaimana listrik dihasilkan

Pada bab ini:

Sebagian besar energi listrik saat ini diproduksi dengan membakar bahan bakar fosil (minyak, batu bara, dan gas alam). Beberapa energi berasal dari tenaga nuklir dan bendungan-bendungan besar. Untuk memahami mengapa kita membutuhkan energi bersih untuk menggantikan bahan bakar fosil, energi nuklir, dan energi dari bendungan-bendungan besar, kita perlu mengetahui bagaimana memproduksi listrik dan bagaimana hal ini bisa menimbulkan kerusakan jika dihasilkan dari sumber-sumber yang tidak bersih atau terbarukan.

EHB Ch23 Page 526-1.png
Batu bara digali dari dalam tanah.
Batu bara diproses di fasilitas pengolahan.
Pembangkit listrik membakar batu bara untuk memanaskan air untuk menghasilkan uap (dan asap beracun).
Uap memutar mesin yang disebut turbin, yang akan menghasilkan arus listrik (tetapi asap beracunnya dilepaskan ke udara).


Apakah berasal dari batu bara, minyak, atau gas alam dan tenaga nuklir, memproduksi listrik selalu dikerjakan dengan cara yang sama. Pertama-tama, sumber tenaganya menciptakan panas yang akan digunakan untuk membuat uap, yang selanjutnya akan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Dam-dam hidroelektrik besar memanfaatkan air terjun, bukan panas dari uap, untuk memutar turbin agar menghasilkan listrik. Tetapi, semua jenis energi ini selalu menghasilkan polusi beracun, penghancuran komunitas dan daerah aliran sungai (DAS), dan banyak sekali gangguan kesehatan serius. Tak satu pun model pembangkitan listrik yang sehat atau berkelanjutan (sustainable), khususnya ketika diproduksi dalam skala besar.

A smoky factory.

Bahan bakar fosil semakin langka dan mahal. Bahan bakar fosil adalah jenis yang tak terbarukan, artinya sekali dipergunakan, maka sistem yang bergantung padanya akan benar-benar kehabisan bahan bakar. Pada saat yang sama, bahaya pemanasan global dan polusi dari pembakaran bahan bakar fosil telah berkembang menjadi masalah kesehatan lingkungan yang serius bagi setiap orang dan tempat di seluruh dunia.

Gangguan kesehatan dari energi tak terbarukan

Membakar bahan bakar fosil dalam pembangkit listrik yang besar adalah cara paling umum menghasilkan listrik. Menggali dan membakar bahan bakar fosil akan mencemari udara, tanah, dan air, yang akan menyebabkan gangguangangguan pernafasan dan kulit. Teknik ini juga menghasilkan bahan kimia beracun yang menyebabkan kanker dan cacat lahir dan Minyak menyebabkan munculnya gangguan kesehatan serius. Konsumsi bahan bakar fosil kita menyebabkan terjadinya pemanasan global, dan perang-perang memperebutkan sumberdaya minyak.

A dam causes a valley to flood, covering a village.

Energi hidroelektrik besar (yang menggunakan air dari bendungan-bendungan besar untuk menghasilkan listrik) mengakibatkan masyarakat tergusur dari rumah-rumahnya, kelaparan, dan kehilangan tanah yang berharga dan meningkatkan terjadinya malaria dan schistosomiasis. Bendungan-bendungan yang lebih kecil lebih sedikit mendatangkan masalah.

Containers labelled with a 3 triangle nuclear sign.

Energi nuklir sangat berbahaya karena material-material beracun yang digunakan, ancaman terjadinya kecelakaan, dan limbah berbahaya yang ditinggalkan, menyebabkan munculnya masalah-masalah kesehatan bagi beberapa generasi. Energi nuklir bukan energi bersih.

High voltage wires strung beside farmland and homes.

Saluran udara tegangan tinggi/SUTET (kabel-kabel yang menghantarkan listrik dari tempat pembangkitnya ke lokasi pemakai) dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker darah (leukemia) dan kanker-kanker lain. Yang terbaik adalah tidak mendirikan rumah terlalu dekat dengan SUTET, terutama tepat di bawahnya.

SUTET sama bahayanya jika digunakan untuk menghantarkan listrik yang berasal dari energi bersih atau bahan bakar fosil. Memproduksi energi secara lokal, yang merupakan bagian penting dari energi bersih, akan menurunkan kebutuhan pada SUTET.


Halaman ini telah diperbarui pada tanggal:17 Nov 2022