Hesperian Health Guides
Bagaimana DAS bekerja
HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 9: Melindungi daerah aliran sungai > Bagaimana DAS bekerja
Kesehatan setiap orang akan terpengaruh jika DAS rusak. Untuk mengetahui betapa penting DAS bagi lingkungan, kita harus membayangkan sungai dan mata air sebagai pembuluh darah bumi. Ia membawa dan mengalirkan air melalui tanah seperti halnya pembuluh kita mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Sama halnya seperti kita bergantung pada darah untuk bertahan hidup, lingkungan pun bergantung pada air bagi kehidupannya.
Daftar isi
Siklus air
Air selalu bergerak. Kadangkadang mengalir seperti sungai, terkadang ia bergerak dengan mengubah bentuk dari cairan (air) menjadi gas (uap air) atau menjadi benda padat (es dan salju). Meskipun demikian jumlah air di dunia secara keseluruhan tidak pernah berubah. Keseluruhan air bergerak dari angkasa ke bumi, merembes ke tanah, mengalir ke sungai-sungai, danau, dan lautan, dan selanjutnya menguap kembali ke angkasa. Pergerakan air ini dinamakan siklus air.
How watersheds protect water and soil
Sebagian besar air di DAS tidak berada di sungai atau danau, melainkan di dalam tanah itu sendiri. DAS yang sehat adalah yang punya pasok air bersih dan tanah subur. Pepohonan dan tanaman lain, khususnya rumput-rumputan, yang hidup di kawasan DAS di ketinggian dan di sepanjang bantaran sungai dan mata air, mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas air tanah.
Dengan melindungi dan menyelamatkan air, tanaman, dan tanah, berarti kita melindungi DAS.
Membuat DAS
Aktivitas ini akan membantu warga memahami bagaimana jalannya sebuah DAS dan betapa pentingnya semua komponen yang ada di dalam DAS bagi kesehatan setiap orang di kawasan tersebut.
Waktu: 30 - 45 menit
Bahan: Untuk setiap kelompok siapkan selembar kertas berukuran besar, wadah atau baskom, pensil warna atau alat tulis berbasis air (spidol), dan air.
- Bentuk kelompok-kelompok sebanyak 3-5 orang
- Setiap kelompok mengambil selembar kertas berukuran besar, remas-remas, dan kemudian buka dan ratakan kembali, pastikan sebagian area di kertas dalam bentuk jurang dan bukit-bukit.
- Setiap kelompok mewarnai ciri-ciri DAS yang berbeda di kertas masing-masing, dengan warna coklat untuk jurang-jurang, hijau untuk lembah, biru untuk sungai dan kali. Selanjutnya, warna-warna berbeda bisa dipakai untuk menunjukkan apa yang telah ditambahkan warga pada DAS: merah untuk sampah, hitam untuk pestisida, bensin, dan bahan kimia lain, dan sebagainya.
- Tempatkan kertas tersebut di baskom dan aturlah bentuknya agar menyerupai DAS, dengan lipatan keatas yang menunjukkan jurang dan bagian yang kebawah sebagai cekung suatu lembah.
- Orang-orang di dalam setiap kelompok membasahi jari-jari mereka dan dengan lembut meneteskan air pada bagian atas DAS hingga warna-warnanya mulai bergerak di kertas. Di dalam setiap kelompok, diskusikan apa yang baru saja terjadi pada warna-warna di kertas ketika bergerak ke bagian paling rendah dari DAS.
- Kumpulkan kembali seluruh kelompok untuk mendiskusikan bagaimana hal-hal yang baru mereka saksikan menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi pada DAS. Catatlah jarak yang bisa dicapai bahan-bahan non-alami yang ditambahkan dan bagaimana cara setiap unsur dapat bercampur dalam DAS.
Pertanyaan-pertanyan untuk didiskusikan:
- Masalah kesehatan apa sajakah yang muncul karena tumpukan sampah (warna merah) dan pestisida (hitam) yang merugikan orang-orang yang hidup di kawasan hilir?
- Jika DAS rusak, perubahan-perubahan apakah yang Anda bayangkan dilakukan komunitas Anda?
- Tindakan apa yang dapat dilakukan oleh komunitas anda untuk melindungi dan memulihkan DAS?
Kisah: Kerusakan DAS di lembah Sungai Aguan
40 tahun silam, bukit-bukit di bagian atas Sungai Aguan diselimuti hutan. Lembahnya merupakan kawasan paling subur di seluruh Honduras, dan menyediakan penghasilan yang baik bagi masyarakat di desa-desa dan usahausaha tani. Banyak sekali mata air kecil yang memancarkan airnya dari bukitbukit ke Sungai Aguan yang airnya biru. Sungai ini mengalir melalui jantung lembah menuju Laut Karibia.
Kemudian penduduk pun mulai menebang pepohonan dan memanfaatkan lebih banyak lahan untuk pertanian dan padang rumput untuk menggembalakan ternak. Perusahaan-perusahaan besar buah-buahan masuk dan membabat lebih banyak pohon untuk menanam pisang. Keluarga-keluarga juga mulai berpindah ke lereng bukit-bukit karena tanah lembah yang paling baik telah diambilalih pemilik lahan kaya. Akhirnya, sisa-sisa pohon ditebang dan mengakibatkan lebih banyak lagi penduduk yang pindah ke perbukitan. Akibatnya, hanya ada sedikit air di sungai dan mata air, dan airnya pun tidak lagi bersih.
Warga lembah Aguan menyadari bahwa banyak hal telah berubah, tetapi ternyata diperlukan sebuah bencana badai untuk membuat mereka memahami seberapa besar DAS mereka mengalami kerusakan. Hujan lebat menyebabkan bukit-bukit longsor. Banyak sekali rumah dan desa yang tersapu habis. Banyak pula warga yang meninggal dunia dan lebih banyak lagi yang jatuh sakit. Ketika mereka bergotong-royong untuk bangkit dari amukan badai, mereka mulai mengetahui bahwa hilangnya pepohonan di bukit-bukit, longsor, dan masalah-masalah kesehatan yang dihadapai ternyata saling berkaitan. Ternak mencemari air minum mereka, menyebabkan diare dan penyakit lain bagi anakanak. Panen semakin jelek, karena tanahtanahnya tidak lagi mampu menahan air saat musim hujan, ladang-ladang mengering dengan cepat. Kemudian ketika hujan dimusim dingin datang, lapisan tanah pun hanyut. Panen demikian buruk sehingga warga selalu kelaparan, yang mengakibatkan kondisi kesehatan masyarakat pun kian memburuk.
Warga desa mulai memahami bahwa untuk meningkatkan kualitas kesehatan, mereka harus melindungi DAS mereka.
Setelah diskusi “Pengaruh kesehatan dari DAS yang rusak,” cerita Lembah Sungai Aguan akan dilanjutkan ...
Pengaruh kesehatan dari DAS yang rusak
Ketika tanah dibersihkan dari pohon dan tanaman (deforestasi), lapisan tanah hanya dapat menahan sedikit air, mengeringkan sumur-sumur dan mata air. Musim kemarau mungkin lebih panjang dan lebih sering, yang mendatangkan masalah kesehatan karena tidak tersedia cukup air. Deforestasi, atau penebangan hutan juga menyebabkan hilangnya lapisan tanah (erosi) yang membuat bertani menjadi lebih sulit, dan menyebabkan kelaparan dan migrasi.
Ketika rawa-rawa dihancurkan, maka ia tidak bisa lagi menyaring polusi yang beracun dari air, dan menyebabkan pencemaran yang lebih besar lagi. Kerusakan rawa-rawa dan deforestasi mendatangkan banjir yang menyebabkan cidera, kematian, dan meningkatnya penyakit diare.
Perubahan yang terjadi pada DAS meningkatkan penyakit yang disebabkan nyamuk
Nyamuk berkembang biak di air-air yang tergenang atau bergerak lamban. Ketika terjadi perubahan besar atau mendadak dalam pemanfaatan lahan dan dalam bagaimana air mengalir di DAS, seringkali kondisi yang memudahkan nyamuk berkembang biak pun terjadi. Perubahan-perubahan bisa berasal dari:
- Pengerukan dasar sungai untuk bahan bangunan seperti pasir dan kerikil, dan logam berharga seperti emas, biasanya meninggalkan genangan air atau kolam.
- Pembendungan sungai menciptakan air yang diam, dan mengubah bagaimana air mengalir.
- Membangun jalan raya dapat menghalangi aliran air dan menciptakan kolam-kolam atau genangan air.
Jika Anda dapat mempertahankan air agar tetap mengalir, perubahan-perubahan pada DAS tidak akan selalu mendatangkan penyakit yang disebabkan nyamuk seperti demam berdarah, malaria, dan radang hati. Untuk penjelasan lebih lanjut bagaimana mencegah penyakit dari nyamuk, lihat Bab 8.