Hesperian Health Guides

Bab 8: Gangguan kesehatan akibat nyamuk


HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 8: Gangguan kesehatan akibat nyamuk


Pada bab ini:

Woman and children bothered by mosquitoes outside a house.

Nyamuk membawa penyakit-penyakit berat seperti malaria, demam berdarah, dan demam penyakit kuning. Penyakit-penyakit ini menyebar dengan cepat dari satu orang ke lain orang . Nyamuk berkembang biak di dalam air yang tidak mengalir (air yang tidak bergerak), yang sering disebut “air genangan”.

Untuk mencegah penyebaran penyakit oleh nyamuk:

  • Hindari resiko digigit nyamuk. Gunakan kawat jendela, ramuan antiserangga yang aman, obat nyamuk bakar, baju yang serapat mungkin menutup tubuh, dan kelambu yang mengandung insektisida.
  • Mengendalikan penyebaran penyakit dengan pengobatan. Pastikan bahwa masyarakat mendapatkan pengobatan yang cepat dan efektif, tanpa melihat kemampuan ekonominya.
  • Singkirkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Tutuplah sumbersumber air rumah tangga atau komunitas seperti tong-tong air dan tangki air. Buatlah saluran pembuangan yang baik pada keran-keran, sumur-sumur, dan saluran air permukaan.
  • Mencegah adanya tempat-tempat perkembangbiakan baru melalui pengelolaan lahan dan air yang baik.

Perubahan cepat dari tataguna lahan seperti terlalu banyak pohon yang ditebang, pembangunan tanggul-tanggul dan pembelokkan aliran sungai, atau pembukaan lahan pada areal yang luas, semua ini menciptakan kondisi yang memungkinkan nyamuk berkembang biak.

Penyakit-penyakit yang dibawa oleh nyamuk menyebar jauh lebih cepat pada saat-saat darurat seperti pada saat perang, saat perpindahan manusia dalam jumlah besar, dan saat bencana alam, ketika orang sulit melakukan tindakan pencegahan biasa.


Malaria di Jalan Raya Trans-Amazon
Selama beberapa tahun pemerintah Brazil bekerja sama dengan masyarakat di seluruh bagian negara itu untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria. Setelah kerja sekian tahun, kasus malaria sudah tidak ditemukan lagi di Brazil. Tapi dengan berlalunya waktu, dan adanya perubahan-perubahan pada tataguna lahan, dan dengan kurangnya pelayanan kesehatan dan promosi hidup sehat, malaria muncul kembali.


Pada tahun 1970, pemerintah mulai membangun jalan baru melintasi hutan tropis yang disebut Jalan Raya Trans-Amazon. Pemerintah membangun rumah-rumah dan lahan-lahan pertanian sepanjang jalan baru ini serta mendatangkan transmigran dari daerah-daerah paling miskin dan padat di Brazil untuk tinggal di sana. Membangun jalan yang melintasi hutan tropis dilakukan dengan pembabatan jutaan pohon dan menghasilkan areal luas tanpa tanaman penutup tanah. Air hujan terkumpul dalam selokan-selokan dan kolam-kolam, menjadikannya tempat ideal untuk nyamuk berkembangbiak. Khewan-khewan dan burung-burung yang biasanya memangsa nyamuk dibunuh atau lari dari daerah yang dilewati jalan baru. Dan di sana hanya ada beberapa klinik atau petugas kesehatan yang melayani para pekerja yang sedang membangun jalan, yang kemudian pindah ke pemukiman baru.


Ke arah mana pun jalan itu dibangun, malaria mengikutinya. Banyak dari mereka yang membangun jalan terkena malaria, dan banyak pula yang mati karenanya, demikian pula mereka yang menetap di sepanjang jalan yang sudah selesai dibangun. Para pemukim baru ini sangat menderita karena tanahnya tidak cukup subur untuk bertani dan hujan merusak jalan sehingga mempersulit perjalanan. Kondisi miskin dan terisolasi ini membuat gangguan kesehatan mereka memburuk. Sekali lagi, malaria menjadi pembunuh nomor satu di seluruh negeri.

A man slaps away mosquitoes as he walks down a road lined with tree stumps.



Halaman ini telah diperbarui pada tanggal:05 Jan 2024