Hesperian Health Guides

Konflik masalah hutan

Pada bab ini:

Mengingat sumberdaya hutan terbatas maka konflik seringkali timbul di tengah masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya hutan dalam berbagai cara. Konflik juga muncul antara warga masyarakat setempat yang tergantung pada hutan dengan industri dari luar wilayah yang menginginkan sumberdaya hutan.

Sosiodrama (sambungan)

Sosiodrama adalah sebuah cara yang memanfaatkan teater (drama) untuk membantu memikirkan tentang konflik dan penyebabnya. Sosiodrama juga dapat membantu orang menggali beberapa kemungkinan tindakan dan perubahan yang akan dilakukan (Lihat “Sosiodrama” dan “Permainan peran”.)

  1. Peserta dibagi dalam kelompok dengan sekitar 5 orang per kelompok dan kepada setiap kelompok diberikan penjelasan singkat tentang suatu keadaan yang dapat menimbulkan konflik soal sumberdaya hutan. Buatlah situasi yang dapat diyakini masyarakat, tapi hindari situasi setempat yang mungkin akan mempermalukan atau menimbulkan amarah orang yang terlibat di dalamnya. Permainan ini akan lebih realistis bila para peserta mengenakan pakaian dan perlengkapan pentas yang sederhana namun sesuai dengan peran yang dimainkannya.
  2. A group of people sit and discuss.
  3. Minta pada masing-masing kelompok untuk meluangkan waktu sekitar 15 sampai 20 menit untuk mempersiapkan diri memainkan sosiodrama ini selama 5 menit. Ajak setiap orang untuk memainkan satu peran. Masing-masing kelompok membawakan suatu drama teater untuk peserta lainnya. Setiap kali suatu sosiodrama selesai dimainkan, lakukan diskusi mengenai konflik di tengah masyarakat dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk membuat solusi. Atau Anda dapat menunggu sampai semua kelompok selesai membawakan sosiodramanya baru kemudian semuanya didiskusikan bersama.
  4. Bagaimana rasanya? Setelah membawakan sosiodrama dan sebelum dilakukan diskusi, tanyakan pada tiap peserta bagaimana rasanya memainkan peran masingmasing. Tanyakan pada mereka yang menonton apa yang mereka rasakan selama menyaksikan setiap sosiodrama, dan bagaimana para aktor membuat mereka merasakan konfliknya.
    A woman speaks.
    Seorang fasilitator harus memahami konflikkonflik yang terjadi di tengah masyarakat dan harus peka terhadap reaksi setiap warga masyarakat yang mungkin caranya berbeda dalam menanggapi diskusi. Selama sosiodrama berlangsung, berhati-hatilah dalam menciptakan situasi yang aman dan terbuka di mana orang tidak takut untuk berbicara.

    Pilih dari cerita-cerita di bawah ini untuk membuat sosiodrama mengenai konflik kehutanan. Atau karanglah cerita sosiodrama lain berdasarkan konflik sebenarnya yang terjadi di lingkungan Anda.

    A woman speaks to a man who stands by a cow.

    Situasi 1. Karakter: seorang laki-laki dengan sapi; pengumpul tanaman obat; peserta pertemuan warga.

    Setelah bertahun-tahun merantau, seorang warga laki-laki kembali membawa 10 ekor sapi dan mulai menggembalakannya di lahan hutan warga. Ketika beberapa anggota warga lainnya pergi ke hutan untuk mengumpulkan tanaman obat dan jerami, mereka melihat bahwa sapi sudah memakan begitu banyak jerami hingga tersisa sedikit lagi buat mereka. Lalu mereka minta diadakan pertemuan untuk mendiskusikan masalah ini. Laki-laki pemilik sapi berkeras bahwa ia mempunyai hak untuk menggembalakan sapinya, tak peduli berapa banyak yang mereka makan. Warga lainnya tidak setuju. Apa yang terjadi kemudian?

    Situasi 2. Karakter: Beberapa pemuda menebangi pohon; petugas pemerintah; kaum perempuan yang mengumpulkan kayu bakar.

    A woman yells and gestures to another woman and a man.

    Beberapa pemuda sedang menebangi pohon di lahan milik bersama tanpa minta ijin, dan menjual kayunya kepada petugas pemerintah setempat yang kemudian mengangkutnya dengan truk. Seorang perempuan pergi ke tempat di mana ia biasa mengumpulkan kayu bakar dan mendapati para pemuda itu sedang menebangi pohon-pohon. Salah satu dari mereka adalah anak laki-lakinya. Perempuan itu kembali ke desa dan menceritakannya kepada ibu-ibu para pemuda lainnya. Esoknya, perempuan itu pergi ke hutan untuk meminta para pemuda berhenti menebangi pohon. Anak laki-laki ibu yang pertama mengatakan bahwa ia membutuhkan uang dari penjualan pohon-pohon itu untuk membeli obat untuk bayi perempuannya, yakni cucu perempuan ibu yang pertama tadi. Lalu apa yang terjadi kemudian?

    Situasi 3. Karakter: Beberapa warga masyarakat membawa kapak dan beberapa sapi; beberapa petugas pemerintah dengan gergaji rantai dan truk-truk; petugas dewan desa.

    A big truck hauls lumber.
    Selama beberapa generasi, orang menebang pohon menggunakan kapak dan mengangkutnya keluar dari hutan menggunakan sapi. Sekarang, orang dari pemerintah setempat datang dengan gergaji rantai, menebangi pohon dan mengatakan bahwa hutan adalah milik negara. Suatu hari orang-orang pemerintah muncul dengan beberapa buldoser dan peralatan berat. Mereka akan membangun jalan ke dalam hutan untuk mengambil kayu-kayu pohon yang paling besar. Sekelompok warga pergi ke hutan untuk menentang mereka. Apa yang kemudian terjadi?
  5. A woman speaks.
    Dengan meminta para aktor untuk “keluar” dari perannya itu sebelum memulai diskusi dimaksudkan agar orang tidak keliru mencapnya sebagai pelaku kejahatan atau korban. Ini penting agar tidak menyamakan orang tersebut dengan peran yang dimainkannya.
  6. Diskusikan masing-masing sosiodrama Minta para aktor untuk melepaskan kostum dan perlengkapan drama dan menumpuknya di bagian depan ruangan lalu kembali ke kelompoknya. Kemudian tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang membantu semua kelompok untuk:
    • Mengatakan apa yang terjadi di dalam sosiodrama.
    • Mengenali tindakan mana yang menyulut konflik.
    • Mengenali perbedaan kepentingan yang merupakan akar penyebab konflik.
    • Usulkan cara menyelesaikan konflik seperti ini jika terjadi di masa depan.

    Ulangi proses ini untuk setiap sosiodrama. Fasilitator dapat menuliskan gagasangagasan penting di selembar kertas besar atau papan tulis.



Q: Apa penyebab konflik? A: Seseorang ingin memelihara sapi, tetapi mereka merusak hutan.
Q: Mengapa lelaki itu merasa punya hak menggembalakan sapinya di hutan? A: Tidak ada perjanjian tentang siapa yang dapat memanfaatkan hutan dan untuk keperluan apa.
Q: Bagaimana kerusakan hutan itu mempengaruhi warga? A: Tak ada lagi obat-obatan dan jerami.
Q: Jadi apa yang diinginkan dalam konflik itu? A: Keinginan untuk mendapatkan hasil hutan dan keinginan untuk menggembalakan sapi.

Q: Adakah cara agar kedua kepentingan itu terpenuhi?

A group of people sit and discuss.
A: Sapi dapat merumput di bagian yang tidak terdapat tanaman yang dibutuhkan warga.

A: Pemilik sapi dapat membuat pagar.

A: Pemilik sapi dapat melepaskan haknya untuk mengumpulkan hasil hutan sebagai gantinya ia mendapat hak untuk menggembalakan sapinya, dan ketika ia membutuhkan hasil hutan ia harus membelinya.
Jika diskusi menimbulkan banyak pertentangan, penting untuk mengakhirinya dengan suatu cara yang memperkuat kebersamaan. Bernyanyi bersama atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kerjasama dapat membuat mereka pulang dengan perasaan yang lebih baik



Halaman ini telah diperbarui pada tanggal:17 Nov 2022