Hesperian Health Guides

Perusakan hutan

Pada bab ini:

Sebagian besar hutan dirusak oleh perusahaan-perusahaan penebangan kayu dan perusahaan lain yang mendapatkan keuntungan dari penggunaan sumberdaya yang tak berkelanjutan Ketika sebuah hutan sudah rusak, perusahaan besar tinggal pindah ke hutan yang lain Tetapi masyarakat yang tinggal di dalam atau di dekat hutan yang sudah rusak itu biasanya tidak tahu harus pergi kemana.

Orang yang tidak secara langsung hidup dari hutan juga menggunakan banyak hasil dari hutan, seperti buku dan koran, bahan bangunan, makanan seperti daging sapi, kedele, dan minyak kelapa sawit dari perkebunan yang menebangi hutan, dan mineral yang digali dari tanah areal hutan. Jarang sekali ada orang yang mempertimbangkan perlunya mengganti hutan yang sudah habis digunakan dengan cara ini.

Bagaimana hutan dikurangi dan dirusak

Jika sumberdaya hutan tidak digunakan dan dikelola dengan cara yang memungkinkan hutan untuk terus tumbuh dan produktif, dalam waktu singkat seluruh hutan kita akan habis. Penyebab kerusakan hutan berskala besar adalah

  • Tebang habis (ketika hampir semua pohon di suatu areal ditebang untuk diambil kayunya) memadatkan dan mengerosi tanah, membinasakan khewan liar, dan mengisi aliran sungai dengan endapan lumpur.
  • Usahatani komersial berskala besar, peternakan sapi, dan perkebunan seringkali melakukan pembukaan lahan hutan.
  • Tambak udang dibangun dengan menebang dan membersihkan hutan bakau (mangrove) dan hutan pantai lainnya, kerap sampai membuat warga nelayan kecil tidak punya pekerjaan, mengkontaminasi air, dan memicu meningkatnya penyakit, kemiskinan, dan kasus kurang gizi.
  • Pabrik kertas meninggalkan limbah beracun yang mengotori lahan, air, dan udara.
  • Perusahaan pertambangan, minyak, dan gas menebang hutan dan menyisakan limbah beracun yang meracuni air, tanah, dan udara.
  • Proyek dam besar menggenangi areal hutan yang luas. Masyarakat dipaksa untuk pindah dari lokasi dam kemudian menebangi lebih banyak hutan untuk membangun rumah-rumah baru dan lahan kebun.
A fat man with a money sign on his pocket stands in a landscape of tree stumps in front of piles of timber and a smoky factory.
Ketika hutan berubah menjadi produk untuk diperdagangkan, perusahaan dan pemerintah jarang mempertimbangkan dampaknya pada kesehatan dan mata pencaharian masyarakat.



Halaman ini telah diperbarui pada tanggal:17 Nov 2022