Hesperian Health Guides

Mengajarkan bahasa isyarat kepada orangtua anak-anak tunarungu

Pada Bab ini:

Orang-orang yang menggunakan bahasa isyarat sebagai bahasa pertama mereka dapat mengajarkan kepada para orangtua cara berkomunikasi dengan bayi dan anak-anak mereka yang tunarungu.

Di sini ada kisah mengenai sekelompok ibu-ibu India yang mempunyai anak-anak tunarungu, yang tinggal di Inggris, dan belajar bahasa isyarat bahasa Inggris dari seorang guru yang tunarungu. Sebelum mereka belajar bahasa isyarat, anak-anak dan orangtua mereka mengalami kesulitan berkomunikasi karena begitu sulit untuk saling memahami. Belajar bahasa isyarat mengubah hal ini.

Membuat isyarat lintas batas-batas bahasa

Lisa adalah seorang wanita Inggris yang lahir tunarungu. Setelah dia lulus dari sekolah pendidikan guru, dia mendapat pekerjaan mengajar anak-anak tunarungu. Sebagian tugasnya ialah membantu para ibu dari anak-anak tunarungu itu belajar bahasa isyarat. Di antara kelompok-kelompok yang diajar oleh Lisa ialah sekelompok ibu-ibu India yang tidak dapat berbahasa Inggris. Mula-mula, sulit bagi Lisa dan para ibu itu untuk ber-komunikasi satu dengan yang lain. Lisa menggunakan bahasa isyarat Inggris dan se-orang guru yang lain menerjemahkan untuknya dalam bahasa lisan. Lalu seorang guru yang lain lagi menerjemahkan bahasa Inggris lisan itu ke dalam bahasa Punjabi, bahasa para ibu itu.

A woman signing to another woman.
Saya begitu gembira Ashis dan saya dapat berbagi gagasan/pikiran dengan satu sama lain sekarang...


Kelompok ibu-ibu itu pertama-tama belajar isyarat mengenai rumah. Mereka juga belajar isyarat-isyarat untuk apa yang dipelajari anak-anak di kelas. Hal ini membantu para orangtua mengerti dan berkomunikasi dengan anak mereka di rumah.

Kemudian, seorang laki-laki bergabung dengan kelompok Lisa, para ibu yang belajar bahasa isyarat itu. Dia lalu mengajar para bapak dan kakak-kakak dalam sebuah kelompok untuk pria. Di dalam kedua kelompok ini, para orangtua yang mempunyai anak tunarungu lebih besar berbagi pengalaman mereka dengan para orangtua anak-anak tunarungu yang masih kecil.

Hal ini membuat mereka menggunakan kecakapan baru mereka, yakni berbahasa isyarat untuk membicarakan hal-hal yang sangat penting bagi mereka.

Mengamati Lisa bekerja dan mengajar, orangtua melihat bahwa anak-anak tunarungu dapat menjadi guru, mencari nafkah, dan dihormati oleh orang lain. Banyak ke-luarga di dalam masyarakat belajar sesuatu mengenai orang. tunarungu bersamaan dengan ketika mereka belajar/tahu cara berkomunikasi dengan anak-anak tunarungu mereka.

TIPS UNTUK ORANG DEWASA YANG BELAJAR BAHASA ISYARAT

Bahasa isyarat banyak tergantung pada cara anda mengekspresikan berbagai hal/benda melalui seluruh tubuh. Cara anda berdiri, dan ekspresi pada wajah anda semua mengomunikasikan sama banyaknya seperti tangan anda.

Lihatlah bagaimana ekspresi Nimi berubah sementara dia mengajukan pertanyaan, “Apa yang harus kita lakukan?” dalam bahasa isyarat.
Id HCWD Ch8 Page 104-1.PNG


Orang tunarungu mengamati wajah orang yang berkomunikasi dengan mereka - bukan hanya tangan orang itu saja - sama seperti orang yang dapat mendengar memandang pada wajah satu sama lain sementara mereka mendengarkan.

  • Peragakan apa yang hendak anda katakan. Jangan khawatir membuat kesalahan atau terlihat tolol.
A man signing as he shrugs his shoulders and holds out his hands.
Minh dan saya kadang-kadang membuat satu sama lain tertawa ketika mencoba memeragakan suatu isyarat yang kami tidak tahu. Tetapi semakin banyak kami membuat isyarat, semakin banyak kami belajar.
  • Gunakan apapun dan segala sesuatu Yang membantu berkomunikasi: gerakan tangan, ekspresi wajah, gerakan tubuh, menunjuk, membuat isyarat, dan mengeja dengan jari (mengeja kata-kata dengan menggunakan isyarat untuksetiap huruf). Cobalah menyampaikan suatu gagasan atau kalimat sederhana tanpa isyarat formal sama sekali. Hanya gunakan gerakan tangan, ekspresi wajah dan menunjuk saja. Bahkan bila anda tidak tahu atau lupa suatu isyarat formal anda masih dapat berkomunikasi dengan penyandang tunarungu dengan cara ini.
  • Masing-masing orang belajar bahasa dengan cara yang berbeda dan dengan kecepatan yang berbeda. Belajarlah sebanyak mungkin. Jangan khawatir mengenai apa yang telah atau belum dipelajari orang lain. Tujuannya ialah membantu anak anda, bukan bersaing dengan orang lain.
  • Untuk benar-benar belajar bahasa isyarat, seringlah menggunakannya dengan penyandang tunarungu yang menggunakan isyarat.


Belajar bahasa isyarat tidak akan mudah. Tetapi ingatlah, penting bagi anak anda untuk mempunyai bahasa yang sama yang dapat anda semua gunakan bersama. Teruslah berlatih bahasa isyarat. Jika anda tidak menggunakannya, anda akan kehilangannya - sama seperti bahasa lain yang anda pelajari.


Halaman ini telah diperbarui pada tanggal:29 Des 2021