Hesperian Health Guides
Bekerja sama untuk membantu anak-anak tunarungu berhasil
HealthWiki > Membantu anak-anak tunarungu > Bab 12: Pendidikan > Bekerja sama untuk membantu anak-anak tunarungu berhasil
Anak-anak tunarungu dapat berhasil bila orangtua, sekolah, dan masyarakat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi mereka. Pendidikan yang baik bagi anak-anak ini tergantung pada banyak hal, termasuk:
- Apakah anak-anak belajar dan menggunakan suatu bahasa.
- Apakah ada pengajaran, komunikasi, dan partisipasi keluarga yang baik.
- Apakah masyarakat menciptakan peluang untuk penyandang tunarungu agar berhasil.
Orangtua, sekolah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk memastikan tersedianya pelatihan kerja bagi para pemuda tunarungu, pekerjaan ditawarkan kepada penyandang tunarungu, dan pinjaman atau bantuan tersedia untuk membuka usaha kecil.
Beberapa masyarakat bahkan memberi pajak yang lebih rendah atau bantuan finansial untuk usaha-usaha yang mempekerjakan karyawan yang tunarungu atau tidak dapat mendengar dengan baik. Organisasi massa telah menetapkan rencana pinjaman bergulir yang memberi dana kepada para pengrajin tunarungu untuk membeli perlengkapan dasar dan materi untuk memulai dengan usaha kecil mereka sendiri. Pinjaman itu dibayar kembali sedikit demi sedikit, sehingga uang yang sama dapat digunakan untuk membantu penyandang tunarungu lainnya memulai usaha.
Seorang muda tunarungu mungkin dapat menentukan kecakapan apa yang ingin dipelajarinya, tergantung dari kemampuannya dan minatnya, sebagaimana juga pada sumber daya setempat, pasar, kesempatan pelatihan, dan faktor-faktor lain.
Tukang cat rumah menemukan sukses
Suatu jaringan kerja orang-orang tunarungu di Selatan India menjalankan usaha pengecatan rumah. Orang lebih suka meminta mereka untuk mengecat rumah mereka karena mereka mengerjakannya lebih cepat daripada tukang cat lain. Babu, pemimpinnya, ahli berunding dan secara aktif mencari usaha-usaha baru. Dengan banyaknya rumah yang dibangun atau diperbaiki, semakin banyak orang mendapati kelompok tunarungu itu cakap/ahli dalam pekerjaan mereka, dan mereka mendapat banyak pesanan.Kalau buku ini adalah mengenai pentingnya membantu seorang anak tunarungu sedini mungkin, juga sama pentingnya berusaha membantu orang dewasa yang tunarungu. Masyarakat kita lebih kuat bila mereka memelihara kita semua.
Tak ada kata terlambat untuk belajar
Tsogu kehilangan pendengaran setelah penyakit serius ketika dia berusia 3 tahun. Saat ia semakin dewasa, ia hanya tinggal di rumah sementara saudaranya pergi sekolah. Di rumah keluarga Tsogu menggunakan beberapa tanda-tanda untuk berkomunikasi dengan dia tetapi ia menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian mengurus kuda, kambing dan domba keluarganya.
Suatu hari orangtuanya mendengar tentang sebuah kelas baru, dimulai oleh suatu kelompok masyarakat, untuk orang dewasa tunarungu yang belum pernah sekolah. Setelah belajar giat di sana selama 2 tahun, Tsogu akhirnya dapat berkomunikasi dengan mudah dengan teman-teman sekelasnya, dan membaca, menulis serta berhitung.
Tsogu memutuskan bahwa dia ingin belajar suatu kecakapan seperti beberapa orang temannya dari program yang sama. Dia diterima di sekolah pelatihan kerja untuk belajar menjadi tukang kayu.