Hesperian Health Guides

Penanaman pohon

Pada bab ini:

Dalam kondisi yang tepat, penanaman pohon membantu memulihkan lahan yang rusak dan memberikan kayu bakar, kayu bangunan, bahan pangan untuk manusia dan khewan, serta obat-obatan. Penanaman pohon dapat membuat tanah yang tidak subur dan tandus menjadi gemuk dan subur kembali. Tetapi pohon yang ditanam pada kondisi yang sulit memerlukan pemeliharaan untuk dapat tumbuh baik. Penanaman pohon memang banyak manfaatnya, tapi tidak lalu bermanfaat di semua daerah atau bagi semua warga masyarakat (Lihat “Menggali pengetahuan semua orang, peduli pada kebutuhan semua orang,” kegiatan yang dapat membantu menentukan apakah perlu menanam pohon). Ada banyak cara untuk menanam pohon:

A tall tree next to 2 seedlings.
  • Tanam benih atau stek (potongan batang tanaman) langsung ke tanah.
  • Kumpulkan dan tanam kembali bibit tanaman liar.
  • Pelihara bibit pohon di tempat pembibitan dan kemudian pindahkan ke tanah.
  • Cangkokkan (tempelkan) potongan batang pohon atau stek yang Anda ingin tumbuhkan, ke atas batang pohon lain yang berakar. (Metode cangkok biasanya digunakan pada pohon buah dan tidak tertulis dalam buku ini).

Metode yang Anda pilih tergantung pada pohon apa yang ingin Anda tanam, dan benih atau stek pohon apa yang tersedia.

Pemilihan benih atau potongan batang pohon

Banyak orang mengatakan, “Sifat orang tua menurun pada anaknya.” Sebagai anak dari orang tua yang tinggi maka kemungkinan besar anaknya akan tumbuh tinggi pula, bibit pohon yang “orang tua”nya berbatang lurus dan baik untuk papan kayu, atau dapat menghasilkan obat-obatan yang bermanfaat, mungkin sekali menurunkan kualitas yang sama pada anaknya. Yang terbaik adalah mendapatkan benih atau stek dari pohon induk yang sehat dan mempunyai kualitas sifat sesuai dengan yang Anda inginkan. Bila Anda tidak dapat menemukan benih di daerah Anda, Anda bisa mendapatkannya dari petugas penyuluhan atau dari pembibitan atau taman di kota terdekat.

Persiapan benih untuk penanaman

Beberapa benih, biasanya yang kulit pembungkusnya lunak dan seperti tepung atau berair, harus ditanam segera setelah diperoleh. Benih lainnya mungkin harus disimpan dulu beberapa bulan sebelum Anda menanamnya.

EHB Ch11 Page 207-1.png

Kebanyakan benih membutuhkan air untuk berkecambah. Bila sebuah benih terbungkus oleh kulit yang tebal atau keras maka harus dilunakkan atau dipotong dulu agar air rendaman dapat masuk. Beberapa benih memerlukan lebih banyak perlakuan untuk menyiapkannya sebelum ditanam.

  • Jika pembungkus benih tidak terlalu keras (Anda dapat menggigitnya atau sobek dengan kuku jari Anda) dan tidak terlalu tebal (tidak lebih tebal dibanding sampul buku ini), tanamkan langsung di tanah yang lembab.
EHB Ch11 Page 207-2.png
  • Jika pembungkus benih keras namun tipis, bungkus benih dalam sepotong kain kemudian rendam selama 1 menit dalam air panas yang terlalu panas untuk disentuh tetapi sebelum air mendidih (80ºC). Angkat benih dari air panas dan segera masukkan dalam air dingin untuk direndam semalaman. Tanam benih pada hari berikutnya.
  • Cara lain untuk menyiapkan benih yang pembungkusnya keras namun tipis adalah dengan merendam benih dalam air dingin selama 1 hari penuh, kemudian bungkus dengan kantong kain yang lembab selama 24 jam. Ulangi prosedur ini selama 6 hari. Pada hari ke 7 benih dapat ditanam.
EHB Ch11 Page 207-3.png
  • Jika pembungkus benih keras dan tebal, gosok benih dengan sepotong batu yang kasar atau amplas sampai terlihat bagian dalam benih yang lunak. Hatihati jangan menggosok terlalu dalam dan merusak benih.

EHB Ch11 Page 207-4.png

  • Jika pembungkus benih lunak tetapi tebal, beri sayatan tipis pada pembungkusnya namun tidak mengenai bagian dalam benih yang lunak. Hati-hati usahakan menyayat sesedikit mungkin.
  • Benih dengan pembungkus yang keras, perlakuan terbaik adalah dengan merendamnya semalam dalam air yang dicampur dengan kotoran sapi, kemudian jemur di sinar matahari selama 1 hari. Ulangi proses ini selama 3 atau 4 hari. Benih yang baik akan berkecambah dan siap untuk ditanam. Benih yang tidak berkecambah dapat dibuang.


Beberapa benih memerlukan perlakuan yang lebih rumit, misalnya dipanaskan dalam api kecil, dibekukan, atau dimakan dulu oleh binatang. Lakukan percobaan dulu untuk mengetahui cara mana yang terbaik. Setelah beberapa kali mencoba, Anda akan menjadi ahli mengecambahkan benih pohon.

Persiapan stek batang pohon

EHB Ch11 Page 208-1.png
Tanam stek dengan sudut seperti ini
3 atau 4 titik mata, atau tertanam di dalam tanah
Perakaran tumbuh dari mata yang di dalam tanah

Beberapa pohon dapat tumbuh baik dengan meletakkan sebatang stek pohon tersebut ke dalam tanah dan menyiramnya sampai tumbuh akar dan daun. Pohon yang tumbuh dari stek batang biasanya menghasilkan buah atau benih lebih cepat daripada pohon yang tumbuh dari benih.

Beberapa stek dapat ditanam langsung ke dalam tanah di tempat yang Anda inginkan. Yang lainnya harus ditanam dulu di persemaian sampai mereka mengeluarkan beberapa daun dan akar dan bisa tumbuh sendiri.

Buat stek dari bagian tengah cabang pohon yang kayunya tidak terlalu banyak lekukkan tetapi juga tidak terlalu kaku. Pilih potongan yang mempunyai sekitar 6 sampai 10 “mata” atau “entris” (benjolan pada batang tempat tumbuhnya daun atau tempat daun semula tumbuh). Perlahan buang daunnya, hati-hati agar tidak merusak matanya. Potong batang dengan potongan miring membentuk sudut, bukan potongan lurus melintang, agar akar dapat tumbuh dengan baik.

Setelah batang stek ditanam di pembibitan atau langsung ditanam di tanah, jangan lupa untuk menyiram banyak air dan lindungi dari hama sampai cukup banyak akar yang tumbuh untuk mencari air sendiri.

Pemindahan bibit pohon liar

A woman kneels to dig up a seedling
Mengambil bibit dari hutan untuk ditanam kembali.

Cara lain untuk menciptakan sebuah hutan adalah dengan mencabut bibit pohon liar dan menanamnya kembali di tempat yang Anda inginkan. Carilah pohon induk yang sehat dan pilih bibit yang tumbuh di dekatnya atau di bawahnya.

Mencabut bibit yang masih kecil harus hati-hati jangan sampai merusak akar utama yang panjang. Jika akar ini rusak, pohon tidak akan tumbuh dengan baik. Gali tanah melingkari bibit dan kira-kira sedalam panjangnya akar yang sudah tumbuh. Gunakan tangan Anda atau sebuah alat untuk mengangkat bibit tanpa membuang tanah-tanah di sekitar akarnya.

Jaga agar tanah di sekitar akar bibit pohon tetap lembab sampai bibit ditanam di tanah. Sirami terus sampai akar-akarnya tumbuh di tempat barunya dan dapat mencari air sendiri.

Pemeliharaan pohon dalam pembibitan

Pembibitan pohon bertujuan untuk memberikan pertumbuhan awal yang sehat sebelum mereka dipindahkan ke tempat lain. Tetapi membuat dan merawat sebuah pembibitan merupakan kegiatan besar. Memelihara pohon di dalam pembibitan dapat dilakukan bila:

  • Benih atau stek pohon yang akan Anda tanam termasuk langka.
  • Hama akan merusak pohon muda jika tidak dilindungi.
  • Orang mempunyai cukup banyak waktu untuk memelihara pembibitan.


Menanam pohon secara langsung lebih mudah daripada menumbuhkannya di pembibitan dulu baru kemudian menanam di tanah. Namun demikian, dengan menggunakan metode penanaman langsung tingkat kematian bibit pohon lebih tinggi daripada bila Anda menumbuhkannya dulu di pembibitan.

Kapan mulai menanam pohon

Kapan waktunya Anda menanam pohon akan tergantung pada berapa lama waktu yang diperlukan kecambah pohon untuk tumbuh di pembibitan. Jika daerah Anda mempunyai musim basah dan musim kering, tanamlah pohon Anda begitu musim hujan dimulai sehingga Anda tidak perlu banyak menyiram. Kebanyakan pohon memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan berada di pembibitan sebelum mereka cukup besar untuk ditanam di luar kebun pembibitan.

Di mana membangun sebuah pembibitan pohon

Lokasi sebuah pembibitan sebaiknya mudah ditemukan dan tersedia selama waktu yang dibutuhkan oleh bibit pohon untuk tumbuh dan dipindahkan. Juga harus mudah dicapai oleh semua orang yang akan bekerja di sana.

Setiap pembibitan memerlukan hal-hal ini:

Sw EHB Ch11 Page 209-1.png
Sumber air dan tempat penyimpanan air
Gudang penyimpanan alat yang aman
Tempat untuk mencampur tanah dan mengisi pot-pot
Pelindung jika matahari, hujan, dan angin yang terlalu banyak
Pagar untuk mencegah masuknya binatang besar dan perusak
Ruangan untuk bibit-bibit pohon
Dataran bertingkat atau teras jika letaknya di sisi bukit

Memelihara bibit pohon di dalam pot

Memelihara bibit pohon di dalam pot-pot membuatnya mudah dipindahkan dan ditanam. Pot harus cukup lebar dan dalam agar akar bibit dapat membentuk banyak akar, tetapi tidak terlalu besar agar tidak terlalu berat atau terlalu banyak air daripada yang dibutuhkan pohon.

Makin lama waktu yang dibutuhkan bibit untuk berada di pembibitan, makin besar pot yang diperlukan. Ukuran yang baik untuk kebanyakan pohon adalah lebar bagian atas sekitar 15 cm dan dalam 23 cm. Pot harus cukup kuat untuk berdiri tegak dalam keadaan terisi tanah, dan berlubang-lubang agar kelebihan air dapat keluar.

Seedlings in different types of containers.
Pot-pot yang akan membusuk (kertas koran, daun-daun, karton) dapat ditanam langsung di dalam tanah bersama bibit pohon. Pot yang terbuat dari plastik, beling, atau kayu harus dilepaskan sebelum ditanam, tapi dapat dipakai lagi beberapa kali.
Bibit pohon yang masih muda perlu dilindungi dari sinar matahari yang terlalu banyak. Kebanyakan tumbuh baik di bawah sedikit naungan pada saat terik ditengah hari.

Tanah untuk penanaman

Tanah yang digunakan untuk menanam sebaiknya yang gembur sehingga akar pohon muda tidak busuk. Dan juga sebaiknya mengandung banyak unsur hara agar pohon tumbuh dengan baik. Tanah dari hutan atau dari kelokan sungai sangat baik untuk pohon muda.

With a shovel, a man tosses soil against a large screen.
2 bagian pasir sungai
1 bagian tanah hitam, subur atau kompos
2 bagian tanah biasa
Memisahkan tanah untuk menanam
Cara menanam benih atau stek di dalam pot

  1. Siram tanah yang akan digunakan untuk menanam sehari sebelum anda menanam agar tanah lembab tapi tidak basah. Lakukan persiapan benih sebelum penanaman, tetapi jangan terlalu jauh sebelum penanaman, kuatir benih mulai berkecambah atau membusuk. Isi pot Anda dengan tanah.
  2. A watering can sprinkles a container.

  3. Untuk menanam benih yang sangat kecil, buka selapis permukaan tanah, taburkan 5 sampai 10 benih, dan perlahan-lahan tutup kembali dengan selapis tanah tadi menggunakan garpu tanah atau tongkat.
    Untuk menanam benih yang lebih besar, buat sebuah lubang di bagian tengah sedalam 2 sampai 3 kali lebar benih. Anda perlu menanam lebih dari satu benih dalam setiap pot. Tutup benih dengan selapis tanah dan tekantekan secara perlahan untuk mengeluarkan kantong udara tempat jamur dapat tumbuh.
  4. Siram pot setelah penanaman. Jika benihnya kecil sekali, penyiraman harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menghanyutkan benih.
  5. Siram pot setelah penanaman. Jika benihnya kecil sekali, penyiraman harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menghanyutkan benih. Ketika benih sudah berkecambah dengan 1 atau 2 daun, pilih bibit yang terlihat paling kuat dan yang lainnya digunting sehingga tinggal satu bibit dalam setiap pot.


Menyiram bibit pohon

Illustration of the below: A drooping seedling next to an upright seedling.
Pohon ini membutuhkan air.
Pohon ini cukup mendapat air.

Menyiram bibit pohon adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah pembibitan. Siram pohon-pohon Anda secara perlahan sedemikian rupa hingga air jatuh seperti air hujan, dan bukan seperti air keran yang dapat menghanyutkan tanah dan membuat akarnya terlihat.

Jumlah air yang dibutuhkan bibit tergantung pada seberapa dalam akarnya sudah tumbuh. Segera sirami bibit begitu terlihat daun-daunnya merunduk. Tapi yang terbaik adalah jangan sampai daunnya merunduk karena itu berarti tanaman sedang sangat menderita.

Sampai bibit mempunyai 2 atau 3 daun, sirami setiap kali bagian atas tanah terlihat sangat kering.

Kemudian, sampai bibit mempunyai 5 atau 6 daun, sirami saat tanah kering sedalam kuku jempol Anda.

Selanjutnya, sampai akar mendorong bagian dasar pot, sirami saat tanah kering sedalam satu ruas jempol Anda.

Pembersihan gulma dan pemupukan

Gulma bersaing dengan bibit pohon untuk mendapatkan sinar matahari, air, dan unsur hara dari tanah. Beberapa gulma kecil di dalam pot tidak akan berbahaya. Tetapi jika lebih dari itu, potong sampai ke dasar batangnya agar tidak membongkar tanahnya.

Jika tanah Anda subur, bibit memperoleh unsur hara yang diperlukannya. Jika memerlukan pupuk, buatlah pupuk alami dari pupuk kandang, kompos, atau air seni.

Pemindahan bibit

EHB Ch11 Page 212-1.png
Jarak antar bibit
Jarak antar bibit
Jarak antar bibit
Menanam dalam bentuk segitiga membuat banyak pohon bisa ditanam di satu tempat.

Pada saat akar bibit mulai menekan bagian bawah pot (biasanya 3 sampai 4 bulan setelah penanaman) maka tiba waktunya untuk dipindahkan. Jika Anda tidak sempat menanamnya pada saat ini, pangkas akarakarnya sekali seminggu. Tindakan ini akan membantu pohon membentuk bola akar di dalam pot dan mencegah akar membusuk di dalam tanah.

Sebulan sebelum penanaman, secara bertahap kurangi naungannya sampai bibit memperoleh jumlah sinar matahari yang sama banyaknya dengan yang akan diperolehnya di tempat mereka akan ditanam. Cara ini untuk membiasakan bibit pada kondisi yang lebih panas dan lebih kering di lokasi penanaman.

Sehari sebelum penanaman, sirami bibit hingga pot basah. Pindahkan bibit secara hati-hati, jangan sampai merusak akar-akarnya. Tandai tempat-tempat di mana Anda akan menanam semua bibit. Jarak antarbibit tergantung pada jenis pohon dan tujuan penanamannya. Sebagai pedoman umum, ketika pohon sudah tumbuh maksimal, ujung-ujung cabangnya hanya saling menyentuh pohon lainnya.

Bersihkan semua gulma atau semak yang dapat menaungi bibit atau bersaing untuk mendapatkan air, dalam radius 1 meter di sekeliling lubang tanam. Tanam bibit pada pagi hari atau jam-jam teduh pada sore hari untuk melindungi bibit dari sinar matahari. Hindari tindakan yang merusak atau mengeringkan akar ketika menanam.

EHB Ch11 Page 212-2.png
EHB Ch11 Page 212-3.png
Gali lubang persegi sedalam 1½ kali dalamnya pot. Lubang yang bulat akan mencegah akar mencapai tanah di sekitarnya. Isi lubang dengan tanah sehingga dasar lubang sama tinggi dengan permukaan tanah ketika lubang diisi. Anda dapat menambahkan beberapa genggam kompos atau tanah hitam yang subur untuk membantu pohon mulai hidup. Setelah ditanam, siram tanah di sekitar pohon dengan air.

Pemindahan bibit ke tempat yang sulit

EHB Ch11 Page 213-1.png
Di tempat yang kering, buat rongga kecil di sekitar pohon untuk menangkap air.
EHB Ch11 Page 213-2.png
Gali tanah membentuk ½ lingkaran pohon akan ditanam dan buat sebuah teras yang rata.
Buat penghalang kecil untuk mencegah agar teras tidak hanyut.
Di kemiringan yang curam, buat teras kecil untuk setiap pohon.
EHB Ch11 Page 213-3.png
Di tanah yang miring, buat gundukkan dari tanah berbentuk V ke arah kaki bukit untuk menangkap air hujan.
EHB Ch11 Page 213-4.png
Buat penghalang untuk melindungi pohon muda.

Pemindahan bibit

Sebuah pohon perlu dilindungi selama satu tahun pertama. Banyak proyek penanaman pohon yang gagal karena tak ada yang memelihara pohon-pohon muda.

Pada cuaca panas dan kering, bibit perlu disiram mula-mula sekali sehari, dan kemudian setiap 2 atau 3 hari. Setelah beberapa minggu, akar pohon sudah harus menemukan air. Tapi bila cuaca masih panas dan kering, siramlah pada saat pohon membutuhkan air.

Bersihkan gulma sampai pohon lebih tinggi dari gulmanya. Jika binatang atau anak-anak mengancam rusaknya pohon yang masih muda, pasang penghalang di sekeliling pohon.

Jika sebatang pohon tidak tumbuh dengan baik, atau daun-daunnya tampak kuning atau kurang sehat, untuk membantunya bertahan dapat diberikan pupuk alami melingkar di bawah tajuk pohon.


Halaman ini telah diperbarui pada tanggal:17 Nov 2022