Hesperian Health Guides
Keadilan lingkungan
HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 22: Minyak bumi, penyakit, dan hak asasi manusia > Keadilan lingkungan
Kaum perempuan memprotes eksploitasi minyak
Delta Sungai Niger di Nigeria dulunya adalah kawasan yang subur dengan banyak ikan, hidupan liar, dan pertanian yang sehat. Ketika pertama kali perusahaan-perusahaan minyak tiba di daerah ini, mereka menjanjikan keuntungan ekonomi bagi semua orang. Tetapi, setelah lebih dari 30 tahun pengembangan minyak, perusahaan-perusahaan tidak pernah memenuhi janjinya. Seperti yang diungkapkan oleh seorang perempuan Nigeria, “Kami marah. Sejak tahun 1970, ketika perusahaan tiba di sini, mereka tak pernah sedikit pun memberi sesuatu pada kami. Kami tidak punya apa pun untuk ditunjukkan kecuali polusi sungai dan mata air, rusaknya hutan-hutan dan bakau kami, dan suara yang sangat buruk dari pembakaran gas. Kami tidak punya harapan, sementara mereka mencetak jutaan dolar dengan berkah kami dari Tuhan. Mereka tidak peduli atau tidak mendengar tangisan kami.”
Perempuan Nigeria memulai sebuah kampanye protes damai yang melibatkan orang-orang dari setiap suku di kawasan tersebut. Para perempuan menuntut Chevron-Texaco, salah satu perusahaan minyak utama yang beroperasi di kawasan tersebut, untuk menyediakan pekerjaan, sumberdaya untuk pendidikan, air, listrik, dan pengembangan komunitas. Dan mereka menuntut kompensasi atas semua kerusakan yang telah dilakukan oleh perusahaan minyak.
Chevron-Texaco minta bantuan pemerintah agar menindak tuntutan tersebut dengan tangan besi. Polisi dan militer menembakkan gas air mata dan menyerang kaum perempuan, memukuli dan menyiksa mereka. Banyak sekali yang cedera dan beberapa di antaranya meninggal dunia. Tetapi, perempuan Nigeria membalas dengan keteguhan dan kreativitas. Beberapa di antaranya menduduki kantor pusat perusahaan minyak, sedangkan yang lain menguasai terminal ekspor utama, dan ratusan lainnya mengambil alih 4 stasiun pengendali aliran minyak di Sungai Niger untuk mencegah perusahaan-perusahaan mengapalkan minyak. Chevron-Texaco rugi sebesar US$ 100.000 setiap hari pada saat kaum perempuan menduduki terminal dan stasiun pengendali aliran minyak!
Para pejabat perusahaan minyak akhirnya menyerah. Chevron-Texaco setuju untuk menciptakan lapangan kerja dan menyiapkan program kredit mikro untuk membantu kaum perempuan memulai usaha mereka sendiri. Mereka juga berjanji menyediakan sekolah-sekolah, rumah sakit, air, dan listrik bagi desa-desa.
Aksi-aksi brutal perusahaan-perusahaan minyak dan kawan-kawan pemerintah mereka di Nigeria menunjukkan bahwa mereka tidak akan berhenti memperbesar keuntungan mereka. Para perempuan di Nigeria telah menginspirasi banyak orang di dunia untuk menuntut bagian atas keuntungan tersebut, bukan penderitaan, dari perusahaan minyak. Jika tidak, mereka akan menghentikan operasi minyak seluruhnya.