Hesperian Health Guides
Bagaimana anak-anak mengembangkan kecakapan-kecakapan baru
HealthWiki > Membantu anak-anak tunarungu > Bab 2: Anak-anak yang tidak dapat mendengar dengan baik membutuhkan bantuan dini > Bagaimana anak-anak mengembangkan kecakapan-kecakapan baru
Misalnya, sebelum seorang anak dapat belajar berjalan, dia lebih dahulu harus belajar bermacam-macam pengontrolan tubuh:
1. Pertama-tama, dia belajar menegakkan kepalanya dan menggerakkan lengan serta tungkainya. | 2. Lalu dia dapat menggunakan lengan dan tungkainya untuk bangkit duduk. |
3. Ketika duduk, dia dapat meraih dan berputar, yang mningkatkan keseimbangannya. | |
4. Merangkak membantunya belajar mengkoordinasikan lengan dan tungkainya, yang juga membantu otaknya berkembang. | 5. Lalu dia mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. |
Dalam semua bidang perkembangan, setiap kecakapan baru yang dipelajari anak mengandalkan kecakapan-kecakapan yang telah diketahuinya dan memungkinkannya untuk mempelajari kecakapan-kecakapan lain yang lebih sulit.
Bila seorang anak tidak mempelajari suatu kecakapan, dia tidak dapat mempelajari kecakapan-kecakapan lain yang bergantung pada kecakapan tersebut. Misalnya, jika dia kesulitan menegakkan kepalanya, makadia akan kesulitan mempelajari kecakapan-kecakapan seperti duduk atau merangkak, di mana menegakkan kepala itu penting. Setiap kecakapan baru mengandalkan kecakapan yang telah dipelajari, seperti menyusun kubus-kubus.
Kecakapan anak untuk berkomunikasi dan (menggunakan) bahasa juga berkembang langkah demi langkah
Bahasa anak berkembang dengan cara yang sama seperti kecakapan fisik anak. Mereka belajar kecakapan-kecakapan yang sederhana dahulu.
1. Bayi mulai mengemukakan pikiran, kebutuhan, dan perasaan mereka dengan membuat suara-suara atau menggunakan ekspresi wajah dan menunjuk. | 2. Mereka mendengar dan mengerti kata-kata orang lain. |
Apakah kamu mau lagi? |
Dimana Mama? |
3. Mereka mulai menggunakan kata-kata. Mereka mengetahui dan menggunakan nama-nama orang-orang yang paling dekat dengan mereka. | 4. Kemudian mereka mulai berbicara dan mengekspresi-kan diri mereka secara lebih lengkap. |
Nana?
Ya Sayang? |
Bolehkah saya minta satu? |
5. Kata-kata membantu mereka mempelajari hal-hal baru. | Semuanya bersih!
Betul Mari. |