Hesperian Health Guides

Beberapa fakta mengenai penyalahgunaan seksual terhadap anak

Pada Bab ini:

Penyalahgunaan seksual terhadap anak berarti menggunakan seorang anak untuk suatu macam aktivitas seksual. Penyalahgunaan seksual dapat terjadi pada anak manapun. Itu dapat terjadi di semua masyarakat, dan di keluarga kaya maupun miskin. Hal ini terjadi baik pada anak perempuan maupun anak laki-laki. Kebanyakan penyalahgunaan seksual terjadi pada anak-anak diatas 5 tahun tetapi juga terjadi pada anak-anak yang lebih rendah usianya.

Kami tidak tahu pasti seberapa umum penyalahgunaan seksual terjadi, karena banyak anak tidak menceritakan apa yang terjadi pada mereka. Tetapi mungkin sebanyak 1 dari antara 4 anak di dunia pernah disalahgunakan secara seksual.

Ada banyak cara bagaimana anak-anak dapat disalahgunakan

  • seks oral (bila pria memasukkan penisnya ke dalam mulut anak)
  • mencium atau memeluk anak secara seksual
  • hubungan seksual atau seks anal (bila seorang pria memasukkan penisnya ke vagina atau anus anak)
  • menyentuhkan alat kelaminm anak atau menyuruh anakana menyentuhkan alat kelamin orang dewasa atau anak yang lebih besar
  • memaksa anak menjadi pelacur (menerima uang untuk melalukan seks)

Penyalahgunaan bila seorang anak tidak disentuh

  • menggunakan percakapan seksual atau gambar-gambar seksual untuk mengejutkan seorang anak, membuat dia bergairah secara seksual atau membuat dia terbiasa dengan seks
  • membuat seorang anak mendengar atau melihat seks antara orang lain
A man standing close to a young girl.
  • membuat anak berpose untuk foto-foto seks (pornografi)
  • membuat anak untuk melihat pronografi


Kebanyakan pelaku penyalahgunaan seksual adalah pria. Dan kebanyakan anak yang mengalami penyalahgunaan dilakukan oleh seseorang yang dikenalnya, seperti famili, teman keluarga, atau tetangga. Penyalahgunaan jarang dilakukan oleh seorang tak dikenal. Kadang-kadang penyalahgunaan itu berlangsung dalam waktu lama, bahkan selama bertahun-tahun.

Tidak semua orang yang menyalahgunakan anak secara seksual menggunakan paksaan fisik. Kadang-kadang seseorang menggunakan posisi kepercayaan atau pengaruh untuk membuat seorang anak melakukan seks. Dia mungkin menggunakan bujukan dan 'kebaikan' ancaman dan gertakan, atau memberi hadiah atau makanan. (Seorang pelaku mungkin juga seorang tunarungu yang berteman dengan anak). Apakah seseorang menggunakan paksaan fisik, ancaman, atau 'kebaikan', untuk membuat seorang anak melakukan seks, akibat penyalahgunaan tetap sangat merusak bagi anak.


Halaman ini telah diperbarui pada tanggal:29 Des 2021