Hesperian Health Guides
Bahan pangan RG disalurkan sebagai bantuan pangan
HealthWiki > Panduan masyarakat untuk kesehatan lingkungan > Bab 13: Janji palsu rekayasa genetis bahan pangan > Bahan pangan RG disalurkan sebagai bantuan pangan
Banyak negara yang melarang produk RG ditanam atau dibawa ke dalam negeri, tapi produk RG menemukan caranya sendiri untuk masuk ke jalur pemasok bahan pangan. Di negara-negara miskin, produk RG menerobos pasar dan perkebunan melalui bantuan pangan.
Negara-negara yang mengalami bencana kelaparan sering menerima bantuan dalam bentuk biji-bijian dari PBB atau dari suatu negara. Negara-negara produsen biji-bijian RG sering memberikannya sebagai bantuan pangan. Hal ini memaksa para petani, mereka yang kelaparan, dan pemerintah mereka untuk memilih antara makanan RG atau kelaparan.
Tapi kadang-kadang, meski sedang menghadapi bencana, pemerintah mempunyai pendirian. Contohnya, Zambia dan Zimbabwe ditawari jagung RG sebagai bantuan pangan pada musim dingin tahun 2002, saat ada bencana kelaparan. Zambia menolak bantuan pangan RG itu. Setelah keputusan itu, lembaga donor luar negeri mengirimkan Zambia uang tunai untuk membeli bahan pangan dari negara lain di Afrika yang mempunyai kelebihan produksi pangan. Beberapa negara Eropa yang melarang bahan pangan RG di negaranya, bereaksi dengan menawarkan bantuan pangan gratis berupa produk bebas RG.
Pemerintah Zimbabwe juga mendapat tekanan dari banyaknya rakyat yang kelaparan. Zimbabwe menerima bantuan pangan RG tetapi setelah dibuat kesepakatan bahwa jagung harus digiling sehingga nantinya tidak dapat ditanam kembali dan tidak menimbulkan masalah baru.
Komunitas penyimpan benih
Di seluruh dunia, warga masyarakat bereaksi terhadap ancaman bahan pangan hasil RG. Banyak orang menuntut agar pemerintah memberi label pada bahan pangan hasil RG sehingga mereka dapat menghindar dari membeli dan memakannya. Yang lain menolak bahan pangan hasil RG di tanam di wilayahnya. Banyak komunitas yang kembali menyimpan benih dengan cara lama dan komunitas pengaman benih.
Komunitas pengaman benih adalah sekumpulan warga masyarakat yang mengawasi benih yang mereka hasilkan, menyimpan varietas benih untuk nantinya ditanam, dan menyimpan catatan tentang benih-benih ini. Dengan cara ini komunitas dapat menyimpan dan menjaga benih-benih penting ini tetap hidup dan menjaga keanekaragaman hayati. Juga mereka dapat menjaga agar orang luar tidak dapat menuntut kepemilikan atas benih-benih tradisional mereka.
Pemerintah dapat dan harus memelihara bank benih nasional untuk menjaga bermacammacam jenis benih tanaman pangan, dan untuk mencegah agar tidak hilang atau punah. Menjaga kendali atas suplai benih merupakan hal yang penting bagi ketahanan dan kedaulatan bahan pangan.
Warga desa mengorganisir pertukaran benih
Masyarakat di desa Vicente Guerrero di Mexico khawatir akan hilangnya benih-benih tradisional mereka. Orangorang tua di desa masih ingat ketika mereka mempunyai banyak jenis jagung dan kebih banyak lagi jenis kacang-kacangan. Sekarang hanya ada 2 jenis jagung dan 4 jenis kacang. Mereka tahu bahwa perusahaan benih membuat macam-macam jenis benih baru yang hanya dapat digunakan selama 1 tahun, atau membutuhkan bahan kimia yang mahal untuk menanam. Maka para warga desa memutuskan untuk melakukan sesuatu.
Warga desa mengundang orang-orang di wilayah itu untuk menghadiri sebuah pesta besar dan meminta setiap orang yang datang membawa bahan makanan untuk dimasak dan membawa jenis-jenis benih favorit. Mereka akan bertukar benih dengan sesama, memasak makanan yang berasal dari tanaman favorit, dan menceritakan tentang asal-usul tanaman itu, dari mana asalnya dan bagaimana cara memeliharanya. Pertemuan ini disebut pertukaran benih.
Beberapa petani datang dengan membawa varietas-varietas jagung dan kacang yang sudah beberapa tahun tidak pernah terlihat. Mereka memberikan benih-benih itu kepada yang lainnya untuk ditanam. Tahun itu ada 5 jenis jagung dan 8 jenis kacang di acara pertukaran benih. Tahun berikutnya, kabar mengenai acara pertukaran benih telah menyebar ke seluruh wilayah, dan para petani membawa benih-benih yang bahkan kakek mereka sudah tidak pernah melihatnya sejak mereka kanak-kanak.
Setelah beberapa tahun, desa ini telah mempunyai lebih dari 20 jenis jagung dan lebih dari 40 jenis kacang. Dengan banyaknya jenis tanaman maka jenis jagung dan kacang akan ditanam setiap tahun meningkat karena ada jenis tanaman yang tumbuh baik di lahan bukit yang kering, yang lain tumbuh baik di lembah yang basah, dan jenis lainnya tumbuh baik di tanah datar, dan seterusnya. Banyak orang di Vicente Guerrero mulai menanam tanaman-tanaman ini dan warga desa tidak kuatir lagi akan kehilangan kendali atas benih-benih mereka. Dengan memakan berbagai varietas tanaman berarti mereka juga memperbaiki menu makan mereka.
Saat ini desa-desa yang lain di wilayah itu mempunyai pertukaran benih, dan beberapa tanaman kuno atau langka mulai kembali lagi. Para petani di Vicente Guerrero mengatakan bahwa dengan menanam tanaman-tanaman langka bukan saja meningkatkan ketahanan pangan mereka tapi juga menjadi alasan kuat untuk mengadakan sebuah pesta besar!