Hesperian Health Guides
Masalah kesehatan bayi baru lahir
HealthWiki > Edisi Terbaru Ketika Tidak Ada Dokter > Bab 27: Bayi baru lahir dan menyusui > Masalah kesehatan bayi baru lahir
Penyakit yang menyebabkan kematian orang dewasa dalam waktu beberapa hari atau minggu dapat menyebabkan kematian pada bayi dalam beberapa jam saja.
Bayi yang sehat bernafas dengan mudah, tanpa perjuangan. Bayi harus menyusui setiap 2 sampai 4 jam dan bangun dengan sendirinya ketika ia lapar atau popoknya basah. Kulitnya harus bersih, atau hanya ada sedikit kemerahan atau ruam kecil yang hilang dalam beberapa hari. Bayi yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut bisa jadi memiliki masalah dan harus segera mendapat pertolongan.
Daftar isi
Infeksi
Infeksi pada bayi baru lahir dapat menjadi sangat berbahaya dan membutuhkan perawatan menggunakan antibiotik segera. Tergantung seberapa jauh Anda dari klinik kesehatan dan obat yang dimiliki, Anda harus segera mendapat perawatan atau mengobatinya sendiri – bahkan untuk dalam perjalanan untuk mendapat pertolongan.
Tanda bahaya
- Bernafas cepat: lebih dari 60 tarikan nafas per menit saat tidur atau istirahat.
- Sesak nafas: dada cekung, mendengkur, lubang, lubang hidung terbuka saat berusaha bernafas, pada saat tidur atau istirahat.
- Demam, di atas 37.5º C, atau suhu tubuh rendah, kurang dari 35.5º C.
- Ruam parah dengan banyak jerawat atau lecet. (Ruam kecil adalah normal.)
- Tidak mau menyusu.
- Jarang bangun, atau sepertinya tidak merespon Anda.
- Kejang-kejang: hilang kesadaran dan tubuh menyentak-nyentak.
Tanda-tanda di atas berarti bayi membutuhkan perawatan.
Perawatan
Jika Anda melihat infeksi tapi tidak parah, berikan ampisilin atau amoksilin, tapi untuk infeksi yang parah, segera berikan suntikan ampisilin dan gentamisin dan dapatkan pertolongan medis. Jumlah takaran obat tergantung usia dan berat badan bayi.
Bayi seharusnya mulai membaik dalam 2 hari. Jika masih tidak membaik, maka perlu antibiotik lain untuk menyelamatkan nyawanya.
Tablet antibiotik dapat dihancurkan dan dicampur dengan air susu ibu dan berikan kepada bayi, namun beberapa antibiotik harus disuntikkan. Suntikan dilakukan pada otot panjang di sisi paha. Lihat Obat, uji, dan perawatan (dalam pengembangan) tentang cara aman menyuntik. |
Jika ibu sedang deman saat melahirkan, berikan perhatian ekstra untuk tanda-tanda bahaya pada bayi. Begitu juga, jika bayi buang air besar di dalam rahim kadang-kadang bernafas dengan adanya tinja saat lahir. (pada air ketuban terlihat kotoran berwarna cokelat atau kehijauan karena tinja. Atau kulit bayi mungkin terlihat bercak kuning saat lahir.) Hal ini menyebabkan infeksi pada paru-paru pada beberapa hari pertama, jadi bersiaplah untuk menangani bayi segera begitu muncul tanda infeksi.
Menangis
Sebagian bayi menangis lebih banyak dibanding bayi lainnya. Bayi yang banyak menangis kemungkinan OKE saja jika tanda-tanda vitalnya terlihat normal. Periksa apakah ia bernafas normal saat menangis.
Tangisan yang konstan, yang mana semakin memburuk dimalam hari, disebut kolik. Kondisi ini akan membaik setelah sekitar 3 bulan. Hal ini biasanya lebih berat bagi keluarga dibanding bagi si bayi. Tunjukan kebaikan pada ibu-ibu baru. Pastikan mereka mendapat cukup istirahat dan bantuan yang dibutuhkan.
Jika bayi banyak menangis disiang hari dan juga tidak mau makan, demam, atau sulit bernafas, ini bisa saja adalah tanda-tanda infeksi.
Muntah
Muntah terjadi ketika tubuh bayi terpaksa harus muntah, bukan saat ASI keluar dari mulut bayi. Muntah mungkin tidak masalah tapi segera temui petugas kesehatan jika bayi menunjukkan tanda-tanda bahaya berikut ini.
Tanda bahaya
- Muntah terus-menerus, atau memuntahkan apa saja yang masuk ke perutnya
- Muntah darah
- Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
Tidak berbahaya jika bayi bersendawa mengeluarkan susu. Terkadang karena banyak menyusu dan bisa keluar dari mulut atau hidung. Selama bayi banyak menyusu dan bertambah berat badan, bersendawa atau gumoh tidak berbahaya. Cobalah gendong bayi dengan posisi tegak setelah ia makan.
Dehidrasi (tidak cukup cairan di dalam tubuh)
Bayi mudah dehidrasi, dan dehidrasi pada bayi sangatlah berbahaya.
Penyebab
|
Tanda-tanda
|
Dehidrasi parah dapat menyebabkan mata cekung, ubun-ubun cekung, kehilangan berat badan, dan tidak responsif.
Perawatan
Pada gejala awal dari dehidrasi, atau jika bayi mengalami diare atau sudah muntah – muntah, susui sesering mungkin, selama bayi masih mau minum susu. Bangunkan bayi setiap 2 jam sekali untuk minum susu. Anda juga bisa memberikan bayi minuman rehidrasi, sebuah resep yang mudah terbuat dari air dicampur dengan sedikit garam dan gula – dijelaskan pada Sakit perut, diare, dan cacingan. Berikan minuman rehidrasi setelah Anda menyusui. Sangat jarang, seorang ibu yang cukup sering menyusui tapi tidak memproduksi cukup ASI.
Jika seorang bayi yang dehidrasi tidak menunjukan gejala perubahan dalam beberapa jam, dapatkan pertolongan medis untuk mengalirkan cairan ke dalam tubuh bayi.
Ruam
Bayi yang baru lahir mendapatkan ruam, bercak, dan perbedaan warna kulit yang sebagian besar tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya. Ruam yang terjadi di bagian bawah tubuh bayi terjadi oleh kulit yang tetap basah dikarenakan air urin dan kotoran. Sering bersihkan area tersebut. Ganti popok dan pakaian yang basah segera setelah mereka basah atau kotor. Untuk bayi yang lebih besar dan pada hari yang hangat, Anda dapat membiarkan pantatnya telanjang untuk sembuh. Krim seng oksida dapat membantu. Jika tidak sembuh dalam beberapa hari, mungkin infeksi jamur. Gunakan krim nistatin.
Campak, cacar air, dan rubela adalah virus yang dapat menyebabkan ruam yang menyebar ke berbagai bagian tubuh. Biasanya demam datang lebih dulu, lalu ruam. Beberapa penyakit akibat nyamuk, seperti demam berdarah dan chikungunya, dapat menyebabkan ruam pada tubuh.
Penyakit kuning
Kulit atau mata yang kuning disebut penyakit kuning. Untuk bayi berkulit gelap, periksa matanya. Biasanya, warna kuning bayi hilang dalam beberapa hari dengan cukup menyusui. Bangunkan dia setiap dua jam untuk disusui. Sinar matahari juga membantu. Jika cukup hangat, lepaskan pakaian bayi, tutup matanya, dan biarkan dia berjemur selama 5 menit sekali atau dua kali sehari. (Terlalu lama akan membakar kulit bayi.)
Sangat jarang, bayi bisa mengalami penyakit kuning parah, yang berbahaya. Segera dapatkan bantuan untuk tanda-tanda dibawah ini.
Tanda – Tanda Bahaya
- Penyakit kuning dimulai sangat dini, dalam 24 jam pertama kehidupan.
- Penyakit kuning dimulai jauh hari setelah kelahiran, tapi menutupi seluruh badan.
- Bayi yang mengalami kuning sangat mengantuk. Atau tidak bisa dibangunkan untuk makan.
Mata
Lubang-lubang kecil yang memungkinkan air mata dan minyak untuk melembabkan mata bisa terhenti dan kemudian mata menjadi infeksi. Bersihkan menggunakan kain hangat dan basah. Gunakan kain yang berbeda di setiap mata. Dengan cara ini jika ada infeksi di satu mata, itu tidak akan menyebar ke yang lain.
Banyak perempuan menderita klamidia atau gonore dan tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Perawatan mata dengan menggunakan antibiotik segera setelah kelahiran akan mencegah masalah mata dari gonore yang telah berpindah dari ibu ke bayi.
Kelopak mata merah dan bengkak dengan nanah berdarah setelah bayi berusia 5 hari kemungkinan merupakan infeksi klamidia atau gonore di mata. Perawatan untuk klamidia adalah eritromisin melalui mulut, dengan menggilingnya dan mencampurkannya ke dalam sedikit ASI untuk bayi. Pengobatan untuk gonore adalah injeksi ceftriaxone. Jika Anda tidak dapat menguji untuk mengetahui penyakit mana yang menyebabkan infeksi, berikan obat untuk keduanya. Ibu dan ayah juga harus dirawat karena klamidia dan gonore. Lihat Masalah genital dan infeksi (dalam pengembangan). Jika infeksi mata tidak membaik dalam satu atau dua hari, Anda perlu antibiotik lain untuk mencegah kebutaan.
Ubun-ubun
Ubun–ubun di bagian atas kepala harus rata. Ubun-ubun yang cekung atau bengkak adalah tanda dari masalah yang sangat berbahaya.
Ubun-ubun cekung adalah tanda dehidrasi. Berikan lebih banyak ASI dan minuman rehidrasi. | Ubun–ubun yang bengkak adalah tanda meningitis. Berikan antibiotik. |
Tali pusar
Setelah tali pusar dipotong, biarkan potongan yang tersisa. Jangan menutupinya. Jauhkan dari popok dan pakaian. Hindari menyentuhnya, tapi jika Anda perlu menyentuhnya, pertama-tama cuci tangan anda dengan sabun dan air. Jika sisa potongan tali pusar atau perut menjadi kotor atau berkerak karena darah kering, bersihkan dengan sabun dan air dan kain yang sangat bersih.
Jika ibu tetap menutupinya sisa tali pusar dengan perban atau kain, pastikan mereka bersih dan longgar, dan gantilah kainnya beberapa kali dalam sehari.
Sisa tali pusar seharusnya kering dan lepas dalam rentan waktu seminggu.
Jika area sekitar pusar merah atau panas, berbau busuk, atau bernanah, hal ini kemungkinan terjadi infeksi. Bersihkan dengan baik dan berikan bayi amoxicillin.
Jika bayi meringis, tidak bisa disusui, atau tampak kaku, terutama jika area di sekitar tali pusat terlihat terinfeksi, ia mungkin menderita tetanus.